Rabu, 25 Mei 2022

PUISI X IPA 2

                                                                          PUISI

Assalamualaikum warohmatullohiwabarokatuh.

Apa kabar anak sholih dan sholiha,semoga kalian selalu dalam lindungan,alloh swt. sebelum melaksanakan pembelajaran sebaiknya kita melaksanakan   Sholat sunah dan wajib nya

Anak anak, KBM bindo wajib kalaian ikuti,terlebih lagi materi dan video yang ada pada bloger,kalian lihat dan perhatikan dengan saksama.kemudian jawab pertanyaan dalam bloger,kalian isi pada kolom komentar.

 

Mapel                                   : Bahasa Indonesia

Hari/tanggal                          : Rabu25 mei  2022

Materi                                   :PUISI

Nama Guru                           : Surahmi,S.pd

Kelas                                     : X IPA 2


KD: 3.17 Menganalisis unsur pembangun puisi

KD:4.17 Menulis puisi dengan memerhatikan unsur pembangunya (tema,diksi,gaya        bhasa,imaji,struktur,perwajahan)

 

TUJUAN PEMBELAJARAN

1.Peserta didik dapat menganalisis unsur unsur puisi dengan tepat.

2.Peserta didik dapat menulis puisi dengan memerhatikan unsur unsur pembangunya.

 

Untuk lebih memahami tentang puisi sebaiknya kalian pelajari materi berikut ini !

 PENGERTIAN PUISI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat.
Baca juga:
Rima Puisi dan Bentuknya

Para ahli menjelaskan arti puisi dalam definisi yang bervariasi. Seperti dikutip dari buku Sastra Indonesia yang disusun oleh tim Sastra Cemerlang, salah seorang ahli, Sumardi, menyatakan bahwa pengertian puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi padu dan pemilihan kata yang imajinatif.

Sementara itu, menurut James Reeves, seorang penulis Inggris yang dikenal karena puisi, drama, dan sastranya, mengatakan bahwa pengertian puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh dengan daya pikat.
Ciri-ciri Puisi

Puisi dibedakan menjadi dua, puisi lama dan puisi baru. Merangkum dari Modul Bahasa Indonesia Kelas X karya Sutji Harijanti, berikut ciri-ciri puisi:
1. Puisi Lama

Puisi lama merupakan puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan berikut ini:

Jumlah kata dalam 1 baris.
Jumlah baris dalam 1 bait.
Persajakan (rima).
Banyak suku kata di tiap baris.
Irama

Ciri-ciri puisi lama:

Tak diketahui nama pengarangnya.
Merupakan sastra lisan karena disampaikan dari mulut ke mulut.
Sangat terikat akan aturan-aturan, misalnya seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata ataupun rima.

2. Puisi Baru

Berbeda dengan puisi lama, puisi baru merupakan puisi yang tidak terikat lagi oleh aturan, dan bentuknya lebih bebas daripada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, ataupun rima.

Ciri-ciri puisi baru:

Mempunyai bentuk yang rapi, simetris.
Persajakan akhir yang teratur.
Menggunakan pola sajak pantun dan syair meskipun dengan pola yang lain.
Umumnya puisi 4 seuntai.
Setiap baris atasnya sebuah gatra (kesatuan sintaksis).
Setiap gatranya terdiri dari dua kata dan 4-5 suku kata.

Baca juga:
Ciri-ciri Puisi, Jenis, dan Unsur-unsurnya
Jenis-jenis Puisi
1. Puisi Naratif

Dalam puisi naratif mengungkapkan suatu cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi menjadi dua macam, yakni balada dan romansa. Balada adalah puisi yang berisi cerita tentang orang-orang perkasa ataupun tokoh pujaan.

Contohnya Balada Orang-orang Tercinta dan Blues untuk Bonnie karya WS Rendra. Sedangkan romansa adalah jenis puisi cerita yang memakai bahasa romantik yang berisi kisah percintaan, yang diselingi perkelahian dan petualangan.
2. Puisi Lirik

Pada jenis puisi lirik terbagi ke dalam beberapa macam, yakni elegi, serenada dan ode. Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Contohnya Elegi Jakarta karya Asrul Sani yang mengungkapkan perasaan duka penyair di Kota Jakarta.

Sedangkan serenada merupakan sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata "serenada" sendiri bermakna nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja.

Sementara itu, ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang umumnya tokoh yang dikagumi, sesuatu hal, atau sesuatu keadaan. Contohnya seperti Diponegoro karya Chairil Anwar dan Ode buat Proklamator karya Leon Agusta.
3. Puisi Deskriptif

Dalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatian. Puisi yang termasuk kedalam jenis puisi deskriptif, misalnya satire dan puisi yang bersifat kritik sosial.

Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan ketidakpuasan penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan sebaliknya.

Sedangkan puisi kritik sosial adalah puisi yang juga menyatakan ketidakpuasan penyair terhadap keadaan atau terhadap diri seseorang, namun dengan cara membeberkan kepincangan atau ketidak beresan keadaan atau orang tersebut. Kesan penyairan ini juga dapat kita hayati dalam puisi-puisi impresionistik yang mengungkapkan kesan penyair terhadap suatu hal.

Baca artikel detikedu, "Pengertian Puisi, Ciri-ciri, dan Jenisnya" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5908472/pengertian-puisi-ciri-ciri-dan-jenisnya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

 Puisi merupakan ragam sastra yang terikat oleh unsur-unsurnya, seperti irama, mantra, rima, baris, dan bait. Puisi juga dapat dikatakan sebagai ungkapan emosi, imajinasi, ide, pemikiran, irama, nada, susunan kata, kata-kata kiasan, kesan pancaindra, dan perasaan. Puisi adalah ungkapan yang memperhitungkan aspek-aspek bunyi di dalamnya, serta berupa pengalaman imajinatif, emosional, dan intelektual penyair dari kehidupan individu dan sosialnya. Puisi diungkapkan dengan teknik tertentu sehingga dapat membangkitkan pengalaman tertentu dalam diri pembaca atau pendengarnya.

Auden (1978: 3) mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang bercampur-baur. Puisi merupakan suatu karya yang terbentuk atas susunan kata penuh makna. Menurut Herman J. Waluyo (1987) puisi merupakan bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif yang disusun dengan mengonsentrasikan struktur fisik dan struktur batinnya.

Jenis dan Ciri-ciri Puisi

Puisi terdiri atas puisi lama dan puisi modern. Puisi lama umumnya anonim atau tidak diketahui penyairnya. Puisi lama memiliki ciri terikat pada beberapa kiteria, seperti jumlah baris tiap bait, jumlah kata tiap baris, rima atau persamaan bunyi, dan irama. Puisi lama dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain pantun, syair, talibun, mantera, dan gurindam 

Mantera merupakan jenis puisi paling lama yang diciptakan dalam kepercayaan animisme untuk dibacakan dalam acara atau ritual kebudayaan. Mantera memiliki ciri yaitu menggunakan pemilihan kata dengan bunyi yang diusahakan berulang, menggunakan kata-kata yang tidak umum dalam kehidupan sehari-hari, dan menimbulkan efek bunyi yang bersifat magis.

  1. Pantun memiliki ciri bersajak a b a b, dengan tiap baris terdiri atas empat baris, dua baris sampiran dan dua baris isi.
  2. Talibun terdiri atas sampiran dan isi yang lebih dari empat, serta selalu genap, seperti enam, delapan, sepuluh, dan dua belas.
  3. Syair merupakan puisi yang berlarik empat bait dan bersajak a a a a yang mengisahkan suatu hal.
  4. Gurindam terdiri atas dua baris, berirama sama a a. Baris pertama merupakan sebab dan baris kedua merupakan akibat.

Puisi modern adalah bentuk puisi yang tidak lagi terikat oleh aturan jumlah baris, rima atau ikatan lain yang umumnya digunakan dalam puisi lama. Puisi modern atau puisi bebas muncul pada angkatan 45, yang dipelopri oleh Chairil Anwar. Puisi modern tidak mengutamakan bentuk atau banyak baris dalam satu bait dan irama atau persajakan, tetapi lebih mengutamakan pada isi puisi itu sendiri. Puisi modern memiliki ciri sebagai berikut.

  • Mempunyai unsur humanisme universal atau sudah terbuka untuk menerima pengaruh dari segala penjuru dunia.
  • Realis dan terimbas unsur naturalis
  • Menyampaikan maksud dengan penghematan kata serta menghadirkan perbandingan-perbandingan membayang dan berkesan.
  • Menggunakan perbandingan visual secara jelas sampai pada bagian-bagian di balik kenyataan.
  • Menunjukan sinisme dan sarkasme terhadap kepincangan dalam masyarakat akibat pergolakan.
  • Menggunakan kata dalam percakapan sehari-hari
  • Tidak mengutamakan tipografi bahkan tidak lagi memperhatikan bunyi (rima) dalam baris dan baitnya.
  • Unsur utama yang harus selalu diperhatikan dalam pembacaan puisi modern adalah lafal, intonasi, dan ekspresi.

Berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau gagasan yang hendak disampaikan, puisi dibedakan menjadi puisi naratif, puisi lirik, dan puisi deskriptif.

  • Puisi naratif adalah puisi yang digunakan untuk menyampaikan suatu cerita. Puisi ini dibedakan menjadi epik, romansa, dan balada.
    • Epic atau epos adalah puisi naratif yang menceritakan kepahlawanan tokoh. Contohnya puisi “Ramayana” yang menggambarkan kepahlawanan Rama Wijaya dalam melawan Rahwana.
    • Romansa menggunakan bahasa romantik yang berisi kisah percintaan tokoh kesatria yang penuh rintangan. Contohnya puisi yang mengisahkan kisah cinta antara Damarwulan dengan Anjasmara dalam puisi “Asmaradana”.
    • Balada adalah ragam puisi yang menceritakan kehidupan manusia dengan berbagai macam sifatnya, seperti pengasih, cemburu, dengki, takut, sedih, ataupun riang. Contohnya puisi karya WS Rendra yang berjudul ” Balada Terbunuhnya Atmo Karpo”.
  • Puisi lirik adalah puisi yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan pribadi penyair. Puisi ini dibedakan menjadi elegi, serenada, dan ode.
    • Elegi merupakan puisi yang mengungkapkan perasaan duka penyair atau aku lirik. Contohnya puisi karya Goenawan Mohamad (1974:9)

Hari Terakhir Seorang Penyair, Suatu Siang

Di siang suram bertiup angin. Kuhitung pohon satu-satu
Tak ada bumi yang jadi lain: daun pun kuruh, lebih bisu
Ada matahari lewat mengedap, jam memberat dan hari menunggu
Sehala akan lenyap, segala akan lenyap, Tuhanku
Kemudian Engkau pun tiba, menjemput sajak yang tak tersua
Siang akan jadi dingin, Tuhan, dan angin telah sedia
Biarkan aku hibuk dan cinta berangkat dalam rahasia.

    • Serenade merupakan puisi lirik yang bersuasana senang.
    • Ode merupakan puisi lirik yang berisi pujian terhadap seseorang, pada umumnya pahlawan. Contohnya puisi “Teratai” yang ditulis untuk Ki Hajar Dewantara oleh Sanusi Pane.
  • Puisi deskriptif adalah puisi yang mengemukakan tanggapan atau kesan penyair terhadap suatu hal atau keadaan. Tanggapan atau kesan tersebut dapat berupa kritik ataupun sindiran, sehingga disebut juga sebagai puisi ironi dan satire (kritik)

Berdasarkan penggunaan kata (diksi) dan macam bahasanya, ada yang disebut puisi mbeling dan puisi multilingualisme. Mbeling dalam kosa kata bahasa Jawa bermakna nakal, sukar diatur, dan suka memberontak. Dasar lahirnya puisi ini merurut salah satu tokohnya, yaitu Remy Silado, adalah pernyataan akan apa adanya. Kemudian, puisi multilingualisme menggunakan berbagai macam bahasa sebagai sarana ekspresinya.

Berdasarkan wujud visualnya, ada yang disebut puisi tipografi dan puisi konkret. Puisi tipografi tampak pada puisi “Tragedi Winka & Shihka” karya Sutardji Calzoum Bachri yang berbentuk zigzag. Kemudian, puisi konkret tidak menggunakan kata-kata hanya berupa gambar, seperti gambar kotak sembilan karya Danarto.

Struktur Puisi

Struktur karya sastra puisi mencakup struktur fisik dan struktur batin.

1. Struktur Fisik

Struktur fisik puisi adalah media untuk mengungkapkan makna yang hendak disampaikan penyair. Struktur fisik meliputi hal-hal berikut.

  • Diksi, adalah pilihan kata yang digunakan agar memiliki kesan indah dan dapat menyampaikan maksud penyair.
  • Pencitraan, adalah susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. Hal ini membuat pembaca seolah-olah merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair.
  • Majas, adalah bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara membandingkan dengan benda atau hal lain. Majas atau bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatik atau memiliki banyak makna.
  • Rima, adalah persamaan atau pengulangan bunyi. Persamaan bunyi memberikan kesan merdu, indah, dan mendorong suasana yang dikehendaki oleh penyair. Rima tersebut dapat berupa pengulangan bunyi konsonan dari kata-kata yang berurutan (aliterasi), persamaan bunyi vokal dalam deretan kata (asonansi), dan persamaan bunyi yang terdapat di setiap akhir baris.
  • Ritma, berkaitan dengan rima, bunyi, kata, frasa, dan kalimat pada puisi. Dalam ritma mucul bunyi tinggi rendah, panjang pendek, keras lemah, yang mengalir secara teratur dan berulang sehingga membentuk keindahan.
  • Tipografi puisi berbentuk bait-bait yang bermula dari tepi kiri dan berakhir ke tepi kanan baris.

2. Struktur Batin

Ada empat unsur batin puisi, yaitu tema, perasaan, nada atau sikap, dan amanat.

  • Tema

Sebuah puisi tentunya memiliki tema yang melingkupi keseluruhan puisi. Menurut Herman J. Waluyo (1987: 106) tema merupakan pokok atau subject-matter yang dikemukakan oleh penyair. Ungkapan tersebut menjelaskan bahwa tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi. Oleh sebab itu, untuk menafsirkan tema dalam sebuah puisi haruslah ditafsirkan secara utuh.

  • Perasaan

Perasaan penyair dalam menciptakan puisi ikut diekspresikan dan dihayati pembaca. Hal ini karena tema yang sama dapat dituturkan penyair secara berbeda dan hasil puisi yang diciptakan pun berbeda.

  • Nada dan suasana

Nada dalam puisi disesuaikan dengan isi yang hendak disampaikan, baik itu berupa nasihat, kritik, sindiran, ungkapan perasaan, atau hanya berupa cerita. Sering kali puisi bernada santai seperti dalam puisi-puisi mbeling. Kemudian, suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut atau psikologis yang ditimbulkan terhadap pembaca. Nada dan suasana saling berhubungan karena nada puisi menimbulkan suasana terhadap pembacanya. Misalnya, nada duka dapat menimbulkan suasana iba bagi pembaca.

  • Amanat (pesan)

Kita dapat menelaah amanat dalam suatu puisi jika telah memahami tema, rasa, dan nada pada puisi tersebut. Amanat atau pesan merupakan kesan yang ditangkap pembaca atau pendengar puisi. Amanat tersirat dibalik kata-kata yang disusun dan berada di balik tema yang digunakan.

Cara Membuat puisi

Menulis merupakan salah satu bentuk menulis kreatif. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menulis puisi adalah sebagai berikut.

  1. Menentukan jenis puisi yang hendak dibuat.
  2. Menentukan tema dan pesan yang hendak disampaikan.
  3. Mengembangkan tema menjadi kalimat berdasarkan hasil imajinasi.
  4. Menuangkan ide dalam uraian kata-kata yang sesuai kaidah puisi.

Contoh Puisi

Berikut merupakan salah satu contoh puisi modern karya Kurnia Efendi. Puisi ini termasuk ke dalam kategori puisi modern karena tidak terikat pada aturan jumlah baris, rima atau ikatan lain yang umumnya digunakan dalam puisi lama.

Nyanyian Ibu

Nyanyian ibu dimulai sejak membayangkan kita
akan lahir. Telah direncanakan jauh-jauh hari
sebuah tempat lahir yang baik, popok yang bersih
bantal yang nyaman, selimut yang hangat, dan
dan doa yang khusyuk untuk kita

Nyanyian ibu terdengar lebih syahdu ketika
kita tiba di dunia. Mengantar tidur, mengembara
ke negeri impian yang lembut
Nyanyian ibu menyusup ke paru-paru
sebagai nafas yang panjang tak terkira
Masuk ke jantung, menggerakan darah
ke seluruh tubuh

Nyanyian ibu memanggil kita dari tempat bermain
yang jauh. Terdengar di meja makan menjelang
sekolah. Dan berupa bisik-bisik ketika ayah marah
Nyanyian ibu dilemparkan jauh-jauh ketika kita
telah punya nyanyian lain di luar rumah, di plaza
mewah, di gelap diskotik, di dunia baru yang asing

Suatu saat nyanyian ibu kita harap-harap kembali
Tanpa perasaan malu. Ketika sebagian besar hati
telah menjadi Malin Kundang

Makna keseluruhan puisi tersebut mengambarkan bagaimana kasih sayang seorang ibu dari anaknya masih di dalam kandungan hingga menjadi dewasa. Dijelaskan bahwa saat kecil anak tersebut diasuh dengan penuh kasih sayang, dicukupi segala kebutuhannya, dan selalu ada di saat anaknya butuh. Namun seiring berjalannya waktu, anaknya pun tumbuh dewasa. Anaknya mulai mengenal dunia luar yang asing, menemukan kebahagian dan dunianya, sehinga ia mulai melupakan kasih sayang ibunya. Akan tetapi, suatu saat ia akan kembali membutuhkan kasih sayang ibunya, sebab tak ada yang dapat menggantikan kasih sayang seorang ibu.

 

UNTUK LEBIH JELASNYA SILAKAN KALIAN SIMAK VIDEO PEMBELAJARAN TENTANG PUISI !!!!!

 



 

 

TUGAS KELOMPOK

Analisis puisi yang berjudul NYANYIAN IBU,berdasarkan STRUKTUR FISIK dan STRUKTUR BATIN PUISI .

                   


                                              SELAMAT BELAJAR

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat.
Baca juga:
Rima Puisi dan Bentuknya

Para ahli menjelaskan arti puisi dalam definisi yang bervariasi. Seperti dikutip dari buku Sastra Indonesia yang disusun oleh tim Sastra Cemerlang, salah seorang ahli, Sumardi, menyatakan bahwa pengertian puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi padu dan pemilihan kata yang imajinatif.

Sementara itu, menurut James Reeves, seorang penulis Inggris yang dikenal karena puisi, drama, dan sastranya, mengatakan bahwa pengertian puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh dengan daya pikat.
Ciri-ciri Puisi

Puisi dibedakan menjadi dua, puisi lama dan puisi baru. Merangkum dari Modul Bahasa Indonesia Kelas X karya Sutji Harijanti, berikut ciri-ciri puisi:
1. Puisi Lama

Puisi lama merupakan puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan berikut ini:

Jumlah kata dalam 1 baris.
Jumlah baris dalam 1 bait.
Persajakan (rima).
Banyak suku kata di tiap baris.
Irama

Ciri-ciri puisi lama:

Tak diketahui nama pengarangnya.
Merupakan sastra lisan karena disampaikan dari mulut ke mulut.
Sangat terikat akan aturan-aturan, misalnya seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata ataupun rima.

2. Puisi Baru

Berbeda dengan puisi lama, puisi baru merupakan puisi yang tidak terikat lagi oleh aturan, dan bentuknya lebih bebas daripada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, ataupun rima.

Ciri-ciri puisi baru:

Mempunyai bentuk yang rapi, simetris.
Persajakan akhir yang teratur.
Menggunakan pola sajak pantun dan syair meskipun dengan pola yang lain.
Umumnya puisi 4 seuntai.
Setiap baris atasnya sebuah gatra (kesatuan sintaksis).
Setiap gatranya terdiri dari dua kata dan 4-5 suku kata.

Baca juga:
Ciri-ciri Puisi, Jenis, dan Unsur-unsurnya
Jenis-jenis Puisi
1. Puisi Naratif

Dalam puisi naratif mengungkapkan suatu cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi menjadi dua macam, yakni balada dan romansa. Balada adalah puisi yang berisi cerita tentang orang-orang perkasa ataupun tokoh pujaan.

Contohnya Balada Orang-orang Tercinta dan Blues untuk Bonnie karya WS Rendra. Sedangkan romansa adalah jenis puisi cerita yang memakai bahasa romantik yang berisi kisah percintaan, yang diselingi perkelahian dan petualangan.
2. Puisi Lirik

Pada jenis puisi lirik terbagi ke dalam beberapa macam, yakni elegi, serenada dan ode. Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Contohnya Elegi Jakarta karya Asrul Sani yang mengungkapkan perasaan duka penyair di Kota Jakarta.

Sedangkan serenada merupakan sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata "serenada" sendiri bermakna nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja.

Sementara itu, ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang umumnya tokoh yang dikagumi, sesuatu hal, atau sesuatu keadaan. Contohnya seperti Diponegoro karya Chairil Anwar dan Ode buat Proklamator karya Leon Agusta.
3. Puisi Deskriptif

Dalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatian. Puisi yang termasuk kedalam jenis puisi deskriptif, misalnya satire dan puisi yang bersifat kritik sosial.

Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan ketidakpuasan penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan sebaliknya.

Sedangkan puisi kritik sosial adalah puisi yang juga menyatakan ketidakpuasan penyair terhadap keadaan atau terhadap diri seseorang, namun dengan cara membeberkan kepincangan atau ketidak beresan keadaan atau orang tersebut. Kesan penyairan ini juga dapat kita hayati dalam puisi-puisi impresionistik yang mengungkapkan kesan penyair terhadap suatu hal.

Baca artikel detikedu, "Pengertian Puisi, Ciri-ciri, dan Jenisnya" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5908472/pengertian-puisi-ciri-ciri-dan-jenisnya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/





Selasa, 24 Mei 2022

PUISI X IPA 1

                                                                                

                                                                                    PUISI

Assalamualaikum warohmatullohiwabarokatuh.

Apa kabar anak sholih dan sholiha,semoga kalian selalu dalam lindungan,alloh swt. sebelum melaksanakan pembelajaran sebaiknya kita melaksanakan   Sholat sunah dan wajib nya

Anak anak, KBM bindo wajib kalaian ikuti,terlebih lagi materi dan video yang ada pada bloger,kalian lihat dan perhatikan dengan saksama.kemudian jawab pertanyaan dalam bloger,kalian isi pada kolom komentar.

 

Mapel                                   : Bahasa Indonesia

Hari/tanggal                          : Selasa 24 mei  2022

Materi                                   :PUISI

Nama Guru                           : Surahmi,S.pd

Kelas                                     : X IPA 1


KD: 3.17 Menganalisis unsur pembangun puisi

KD:4.17 Menulis puisi dengan memerhatikan unsur pembangunya (tema,diksi,gaya        bhasa,imaji,struktur,perwajahan)

 

TUJUAN PEMBELAJARAN

1.Peserta didik dapat menganalisis unsur unsur puisi dengan tepat.

2.Peserta didik dapat menulis puisi dengan memerhatikan unsur unsur pembangunya.

 

Untuk lebih memahami tentang puisi sebaiknya kalian pelajari materi berikut ini !

 PENGERTIAN PUISI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat.
Baca juga:
Rima Puisi dan Bentuknya

Para ahli menjelaskan arti puisi dalam definisi yang bervariasi. Seperti dikutip dari buku Sastra Indonesia yang disusun oleh tim Sastra Cemerlang, salah seorang ahli, Sumardi, menyatakan bahwa pengertian puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi padu dan pemilihan kata yang imajinatif.

Sementara itu, menurut James Reeves, seorang penulis Inggris yang dikenal karena puisi, drama, dan sastranya, mengatakan bahwa pengertian puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh dengan daya pikat.
Ciri-ciri Puisi

Puisi dibedakan menjadi dua, puisi lama dan puisi baru. Merangkum dari Modul Bahasa Indonesia Kelas X karya Sutji Harijanti, berikut ciri-ciri puisi:
1. Puisi Lama

Puisi lama merupakan puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan berikut ini:

Jumlah kata dalam 1 baris.
Jumlah baris dalam 1 bait.
Persajakan (rima).
Banyak suku kata di tiap baris.
Irama

Ciri-ciri puisi lama:

Tak diketahui nama pengarangnya.
Merupakan sastra lisan karena disampaikan dari mulut ke mulut.
Sangat terikat akan aturan-aturan, misalnya seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata ataupun rima.

2. Puisi Baru

Berbeda dengan puisi lama, puisi baru merupakan puisi yang tidak terikat lagi oleh aturan, dan bentuknya lebih bebas daripada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, ataupun rima.

Ciri-ciri puisi baru:

Mempunyai bentuk yang rapi, simetris.
Persajakan akhir yang teratur.
Menggunakan pola sajak pantun dan syair meskipun dengan pola yang lain.
Umumnya puisi 4 seuntai.
Setiap baris atasnya sebuah gatra (kesatuan sintaksis).
Setiap gatranya terdiri dari dua kata dan 4-5 suku kata.

Baca juga:
Ciri-ciri Puisi, Jenis, dan Unsur-unsurnya
Jenis-jenis Puisi
1. Puisi Naratif

Dalam puisi naratif mengungkapkan suatu cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi menjadi dua macam, yakni balada dan romansa. Balada adalah puisi yang berisi cerita tentang orang-orang perkasa ataupun tokoh pujaan.

Contohnya Balada Orang-orang Tercinta dan Blues untuk Bonnie karya WS Rendra. Sedangkan romansa adalah jenis puisi cerita yang memakai bahasa romantik yang berisi kisah percintaan, yang diselingi perkelahian dan petualangan.
2. Puisi Lirik

Pada jenis puisi lirik terbagi ke dalam beberapa macam, yakni elegi, serenada dan ode. Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Contohnya Elegi Jakarta karya Asrul Sani yang mengungkapkan perasaan duka penyair di Kota Jakarta.

Sedangkan serenada merupakan sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata "serenada" sendiri bermakna nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja.

Sementara itu, ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang umumnya tokoh yang dikagumi, sesuatu hal, atau sesuatu keadaan. Contohnya seperti Diponegoro karya Chairil Anwar dan Ode buat Proklamator karya Leon Agusta.
3. Puisi Deskriptif

Dalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatian. Puisi yang termasuk kedalam jenis puisi deskriptif, misalnya satire dan puisi yang bersifat kritik sosial.

Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan ketidakpuasan penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan sebaliknya.

Sedangkan puisi kritik sosial adalah puisi yang juga menyatakan ketidakpuasan penyair terhadap keadaan atau terhadap diri seseorang, namun dengan cara membeberkan kepincangan atau ketidak beresan keadaan atau orang tersebut. Kesan penyairan ini juga dapat kita hayati dalam puisi-puisi impresionistik yang mengungkapkan kesan penyair terhadap suatu hal.

Baca artikel detikedu, "Pengertian Puisi, Ciri-ciri, dan Jenisnya" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5908472/pengertian-puisi-ciri-ciri-dan-jenisnya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

 Puisi merupakan ragam sastra yang terikat oleh unsur-unsurnya, seperti irama, mantra, rima, baris, dan bait. Puisi juga dapat dikatakan sebagai ungkapan emosi, imajinasi, ide, pemikiran, irama, nada, susunan kata, kata-kata kiasan, kesan pancaindra, dan perasaan. Puisi adalah ungkapan yang memperhitungkan aspek-aspek bunyi di dalamnya, serta berupa pengalaman imajinatif, emosional, dan intelektual penyair dari kehidupan individu dan sosialnya. Puisi diungkapkan dengan teknik tertentu sehingga dapat membangkitkan pengalaman tertentu dalam diri pembaca atau pendengarnya.

Auden (1978: 3) mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang bercampur-baur. Puisi merupakan suatu karya yang terbentuk atas susunan kata penuh makna. Menurut Herman J. Waluyo (1987) puisi merupakan bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif yang disusun dengan mengonsentrasikan struktur fisik dan struktur batinnya.

Jenis dan Ciri-ciri Puisi

Puisi terdiri atas puisi lama dan puisi modern. Puisi lama umumnya anonim atau tidak diketahui penyairnya. Puisi lama memiliki ciri terikat pada beberapa kiteria, seperti jumlah baris tiap bait, jumlah kata tiap baris, rima atau persamaan bunyi, dan irama. Puisi lama dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain pantun, syair, talibun, mantera, dan gurindam 

Mantera merupakan jenis puisi paling lama yang diciptakan dalam kepercayaan animisme untuk dibacakan dalam acara atau ritual kebudayaan. Mantera memiliki ciri yaitu menggunakan pemilihan kata dengan bunyi yang diusahakan berulang, menggunakan kata-kata yang tidak umum dalam kehidupan sehari-hari, dan menimbulkan efek bunyi yang bersifat magis.

  1. Pantun memiliki ciri bersajak a b a b, dengan tiap baris terdiri atas empat baris, dua baris sampiran dan dua baris isi.
  2. Talibun terdiri atas sampiran dan isi yang lebih dari empat, serta selalu genap, seperti enam, delapan, sepuluh, dan dua belas.
  3. Syair merupakan puisi yang berlarik empat bait dan bersajak a a a a yang mengisahkan suatu hal.
  4. Gurindam terdiri atas dua baris, berirama sama a a. Baris pertama merupakan sebab dan baris kedua merupakan akibat.

Puisi modern adalah bentuk puisi yang tidak lagi terikat oleh aturan jumlah baris, rima atau ikatan lain yang umumnya digunakan dalam puisi lama. Puisi modern atau puisi bebas muncul pada angkatan 45, yang dipelopri oleh Chairil Anwar. Puisi modern tidak mengutamakan bentuk atau banyak baris dalam satu bait dan irama atau persajakan, tetapi lebih mengutamakan pada isi puisi itu sendiri. Puisi modern memiliki ciri sebagai berikut.

  • Mempunyai unsur humanisme universal atau sudah terbuka untuk menerima pengaruh dari segala penjuru dunia.
  • Realis dan terimbas unsur naturalis
  • Menyampaikan maksud dengan penghematan kata serta menghadirkan perbandingan-perbandingan membayang dan berkesan.
  • Menggunakan perbandingan visual secara jelas sampai pada bagian-bagian di balik kenyataan.
  • Menunjukan sinisme dan sarkasme terhadap kepincangan dalam masyarakat akibat pergolakan.
  • Menggunakan kata dalam percakapan sehari-hari
  • Tidak mengutamakan tipografi bahkan tidak lagi memperhatikan bunyi (rima) dalam baris dan baitnya.
  • Unsur utama yang harus selalu diperhatikan dalam pembacaan puisi modern adalah lafal, intonasi, dan ekspresi.

Berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau gagasan yang hendak disampaikan, puisi dibedakan menjadi puisi naratif, puisi lirik, dan puisi deskriptif.

  • Puisi naratif adalah puisi yang digunakan untuk menyampaikan suatu cerita. Puisi ini dibedakan menjadi epik, romansa, dan balada.
    • Epic atau epos adalah puisi naratif yang menceritakan kepahlawanan tokoh. Contohnya puisi “Ramayana” yang menggambarkan kepahlawanan Rama Wijaya dalam melawan Rahwana.
    • Romansa menggunakan bahasa romantik yang berisi kisah percintaan tokoh kesatria yang penuh rintangan. Contohnya puisi yang mengisahkan kisah cinta antara Damarwulan dengan Anjasmara dalam puisi “Asmaradana”.
    • Balada adalah ragam puisi yang menceritakan kehidupan manusia dengan berbagai macam sifatnya, seperti pengasih, cemburu, dengki, takut, sedih, ataupun riang. Contohnya puisi karya WS Rendra yang berjudul ” Balada Terbunuhnya Atmo Karpo”.
  • Puisi lirik adalah puisi yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan pribadi penyair. Puisi ini dibedakan menjadi elegi, serenada, dan ode.
    • Elegi merupakan puisi yang mengungkapkan perasaan duka penyair atau aku lirik. Contohnya puisi karya Goenawan Mohamad (1974:9)

Hari Terakhir Seorang Penyair, Suatu Siang

Di siang suram bertiup angin. Kuhitung pohon satu-satu
Tak ada bumi yang jadi lain: daun pun kuruh, lebih bisu
Ada matahari lewat mengedap, jam memberat dan hari menunggu
Sehala akan lenyap, segala akan lenyap, Tuhanku
Kemudian Engkau pun tiba, menjemput sajak yang tak tersua
Siang akan jadi dingin, Tuhan, dan angin telah sedia
Biarkan aku hibuk dan cinta berangkat dalam rahasia.

    • Serenade merupakan puisi lirik yang bersuasana senang.
    • Ode merupakan puisi lirik yang berisi pujian terhadap seseorang, pada umumnya pahlawan. Contohnya puisi “Teratai” yang ditulis untuk Ki Hajar Dewantara oleh Sanusi Pane.
  • Puisi deskriptif adalah puisi yang mengemukakan tanggapan atau kesan penyair terhadap suatu hal atau keadaan. Tanggapan atau kesan tersebut dapat berupa kritik ataupun sindiran, sehingga disebut juga sebagai puisi ironi dan satire (kritik)

Berdasarkan penggunaan kata (diksi) dan macam bahasanya, ada yang disebut puisi mbeling dan puisi multilingualisme. Mbeling dalam kosa kata bahasa Jawa bermakna nakal, sukar diatur, dan suka memberontak. Dasar lahirnya puisi ini merurut salah satu tokohnya, yaitu Remy Silado, adalah pernyataan akan apa adanya. Kemudian, puisi multilingualisme menggunakan berbagai macam bahasa sebagai sarana ekspresinya.

Berdasarkan wujud visualnya, ada yang disebut puisi tipografi dan puisi konkret. Puisi tipografi tampak pada puisi “Tragedi Winka & Shihka” karya Sutardji Calzoum Bachri yang berbentuk zigzag. Kemudian, puisi konkret tidak menggunakan kata-kata hanya berupa gambar, seperti gambar kotak sembilan karya Danarto.

Struktur Puisi

Struktur karya sastra puisi mencakup struktur fisik dan struktur batin.

1. Struktur Fisik

Struktur fisik puisi adalah media untuk mengungkapkan makna yang hendak disampaikan penyair. Struktur fisik meliputi hal-hal berikut.

  • Diksi, adalah pilihan kata yang digunakan agar memiliki kesan indah dan dapat menyampaikan maksud penyair.
  • Pencitraan, adalah susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. Hal ini membuat pembaca seolah-olah merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair.
  • Majas, adalah bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara membandingkan dengan benda atau hal lain. Majas atau bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatik atau memiliki banyak makna.
  • Rima, adalah persamaan atau pengulangan bunyi. Persamaan bunyi memberikan kesan merdu, indah, dan mendorong suasana yang dikehendaki oleh penyair. Rima tersebut dapat berupa pengulangan bunyi konsonan dari kata-kata yang berurutan (aliterasi), persamaan bunyi vokal dalam deretan kata (asonansi), dan persamaan bunyi yang terdapat di setiap akhir baris.
  • Ritma, berkaitan dengan rima, bunyi, kata, frasa, dan kalimat pada puisi. Dalam ritma mucul bunyi tinggi rendah, panjang pendek, keras lemah, yang mengalir secara teratur dan berulang sehingga membentuk keindahan.
  • Tipografi puisi berbentuk bait-bait yang bermula dari tepi kiri dan berakhir ke tepi kanan baris.

2. Struktur Batin

Ada empat unsur batin puisi, yaitu tema, perasaan, nada atau sikap, dan amanat.

  • Tema

Sebuah puisi tentunya memiliki tema yang melingkupi keseluruhan puisi. Menurut Herman J. Waluyo (1987: 106) tema merupakan pokok atau subject-matter yang dikemukakan oleh penyair. Ungkapan tersebut menjelaskan bahwa tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi. Oleh sebab itu, untuk menafsirkan tema dalam sebuah puisi haruslah ditafsirkan secara utuh.

  • Perasaan

Perasaan penyair dalam menciptakan puisi ikut diekspresikan dan dihayati pembaca. Hal ini karena tema yang sama dapat dituturkan penyair secara berbeda dan hasil puisi yang diciptakan pun berbeda.

  • Nada dan suasana

Nada dalam puisi disesuaikan dengan isi yang hendak disampaikan, baik itu berupa nasihat, kritik, sindiran, ungkapan perasaan, atau hanya berupa cerita. Sering kali puisi bernada santai seperti dalam puisi-puisi mbeling. Kemudian, suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut atau psikologis yang ditimbulkan terhadap pembaca. Nada dan suasana saling berhubungan karena nada puisi menimbulkan suasana terhadap pembacanya. Misalnya, nada duka dapat menimbulkan suasana iba bagi pembaca.

  • Amanat (pesan)

Kita dapat menelaah amanat dalam suatu puisi jika telah memahami tema, rasa, dan nada pada puisi tersebut. Amanat atau pesan merupakan kesan yang ditangkap pembaca atau pendengar puisi. Amanat tersirat dibalik kata-kata yang disusun dan berada di balik tema yang digunakan.

Cara Membuat puisi

Menulis merupakan salah satu bentuk menulis kreatif. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menulis puisi adalah sebagai berikut.

  1. Menentukan jenis puisi yang hendak dibuat.
  2. Menentukan tema dan pesan yang hendak disampaikan.
  3. Mengembangkan tema menjadi kalimat berdasarkan hasil imajinasi.
  4. Menuangkan ide dalam uraian kata-kata yang sesuai kaidah puisi.

Contoh Puisi

Berikut merupakan salah satu contoh puisi modern karya Kurnia Efendi. Puisi ini termasuk ke dalam kategori puisi modern karena tidak terikat pada aturan jumlah baris, rima atau ikatan lain yang umumnya digunakan dalam puisi lama.

Nyanyian Ibu

Nyanyian ibu dimulai sejak membayangkan kita
akan lahir. Telah direncanakan jauh-jauh hari
sebuah tempat lahir yang baik, popok yang bersih
bantal yang nyaman, selimut yang hangat, dan
dan doa yang khusyuk untuk kita

Nyanyian ibu terdengar lebih syahdu ketika
kita tiba di dunia. Mengantar tidur, mengembara
ke negeri impian yang lembut
Nyanyian ibu menyusup ke paru-paru
sebagai nafas yang panjang tak terkira
Masuk ke jantung, menggerakan darah
ke seluruh tubuh

Nyanyian ibu memanggil kita dari tempat bermain
yang jauh. Terdengar di meja makan menjelang
sekolah. Dan berupa bisik-bisik ketika ayah marah
Nyanyian ibu dilemparkan jauh-jauh ketika kita
telah punya nyanyian lain di luar rumah, di plaza
mewah, di gelap diskotik, di dunia baru yang asing

Suatu saat nyanyian ibu kita harap-harap kembali
Tanpa perasaan malu. Ketika sebagian besar hati
telah menjadi Malin Kundang

Makna keseluruhan puisi tersebut mengambarkan bagaimana kasih sayang seorang ibu dari anaknya masih di dalam kandungan hingga menjadi dewasa. Dijelaskan bahwa saat kecil anak tersebut diasuh dengan penuh kasih sayang, dicukupi segala kebutuhannya, dan selalu ada di saat anaknya butuh. Namun seiring berjalannya waktu, anaknya pun tumbuh dewasa. Anaknya mulai mengenal dunia luar yang asing, menemukan kebahagian dan dunianya, sehinga ia mulai melupakan kasih sayang ibunya. Akan tetapi, suatu saat ia akan kembali membutuhkan kasih sayang ibunya, sebab tak ada yang dapat menggantikan kasih sayang seorang ibu.

 

UNTUK LEBIH JELASNYA SILAKAN KALIAN SIMAK VIDEO PEMBELAJARAN TENTANG PUISI !!!!!

 



 

 

TUGAS KELOMPOK

Analisis puisi yang berjudul NYANYIAN IBU,berdasarkan STRUKTUR FISIK dan STRUKTUR BATIN PUISI .

                   


                                              SELAMAT BELAJAR

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat.
Baca juga:
Rima Puisi dan Bentuknya

Para ahli menjelaskan arti puisi dalam definisi yang bervariasi. Seperti dikutip dari buku Sastra Indonesia yang disusun oleh tim Sastra Cemerlang, salah seorang ahli, Sumardi, menyatakan bahwa pengertian puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi padu dan pemilihan kata yang imajinatif.

Sementara itu, menurut James Reeves, seorang penulis Inggris yang dikenal karena puisi, drama, dan sastranya, mengatakan bahwa pengertian puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh dengan daya pikat.
Ciri-ciri Puisi

Puisi dibedakan menjadi dua, puisi lama dan puisi baru. Merangkum dari Modul Bahasa Indonesia Kelas X karya Sutji Harijanti, berikut ciri-ciri puisi:
1. Puisi Lama

Puisi lama merupakan puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan berikut ini:

Jumlah kata dalam 1 baris.
Jumlah baris dalam 1 bait.
Persajakan (rima).
Banyak suku kata di tiap baris.
Irama

Ciri-ciri puisi lama:

Tak diketahui nama pengarangnya.
Merupakan sastra lisan karena disampaikan dari mulut ke mulut.
Sangat terikat akan aturan-aturan, misalnya seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata ataupun rima.

2. Puisi Baru

Berbeda dengan puisi lama, puisi baru merupakan puisi yang tidak terikat lagi oleh aturan, dan bentuknya lebih bebas daripada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, ataupun rima.

Ciri-ciri puisi baru:

Mempunyai bentuk yang rapi, simetris.
Persajakan akhir yang teratur.
Menggunakan pola sajak pantun dan syair meskipun dengan pola yang lain.
Umumnya puisi 4 seuntai.
Setiap baris atasnya sebuah gatra (kesatuan sintaksis).
Setiap gatranya terdiri dari dua kata dan 4-5 suku kata.

Baca juga:
Ciri-ciri Puisi, Jenis, dan Unsur-unsurnya
Jenis-jenis Puisi
1. Puisi Naratif

Dalam puisi naratif mengungkapkan suatu cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi menjadi dua macam, yakni balada dan romansa. Balada adalah puisi yang berisi cerita tentang orang-orang perkasa ataupun tokoh pujaan.

Contohnya Balada Orang-orang Tercinta dan Blues untuk Bonnie karya WS Rendra. Sedangkan romansa adalah jenis puisi cerita yang memakai bahasa romantik yang berisi kisah percintaan, yang diselingi perkelahian dan petualangan.
2. Puisi Lirik

Pada jenis puisi lirik terbagi ke dalam beberapa macam, yakni elegi, serenada dan ode. Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Contohnya Elegi Jakarta karya Asrul Sani yang mengungkapkan perasaan duka penyair di Kota Jakarta.

Sedangkan serenada merupakan sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata "serenada" sendiri bermakna nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja.

Sementara itu, ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang umumnya tokoh yang dikagumi, sesuatu hal, atau sesuatu keadaan. Contohnya seperti Diponegoro karya Chairil Anwar dan Ode buat Proklamator karya Leon Agusta.
3. Puisi Deskriptif

Dalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatian. Puisi yang termasuk kedalam jenis puisi deskriptif, misalnya satire dan puisi yang bersifat kritik sosial.

Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan ketidakpuasan penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan sebaliknya.

Sedangkan puisi kritik sosial adalah puisi yang juga menyatakan ketidakpuasan penyair terhadap keadaan atau terhadap diri seseorang, namun dengan cara membeberkan kepincangan atau ketidak beresan keadaan atau orang tersebut. Kesan penyairan ini juga dapat kita hayati dalam puisi-puisi impresionistik yang mengungkapkan kesan penyair terhadap suatu hal.

Baca artikel detikedu, "Pengertian Puisi, Ciri-ciri, dan Jenisnya" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5908472/pengertian-puisi-ciri-ciri-dan-jenisnya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/




Senin, 23 Mei 2022

DRAMA KELAS XI IPS 2

  DRAMA

Assalamualaikumwarohmatullohiwabarokatuh.

Anak anak sekalian yg ibu banggakan bagaimana kbarnya semoga kalian dalam keadaan sehat walafiat ya nak.jangan lupa sholat sunah dan wajibnya jangan ditinggalkan.

Materi kita yaitu tentang DRAMA ,perhatikan penjelsan dari yang sudah ibu buat.

NAMA GURU                 : Surahmi,s.pd

KELAS                             : 11 ips 2

MAPEL                             : Bahasa Indonesia

HARI/TANGGAL            : Senin 23  mei 2022

 

KD ; 3.19. Menganalisis isi dan kebahasaan drama yang di baca atau di tonton.

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari bab ini,siswa diharapkan mampu ;

-Mengidentifikasi alur cerita,babak demi babak,dan konflik dalam drama yang di baca atau ditonton.

-Mempertunjukan salah satu tokoh dalam dramayang dibaca atauditonton secara lisan.

-Menganalisis isi dan kebahasaan drama yang di baca atau ditonton.

-Mendemonstrasikan sebuah naskah drama dengan memerhatikanisi dan kebahasaan.


A.MENGANALISIS DRAMA

Istilah drama diadaptasi dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang artinya bertindak, berbuat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), drama adalah komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan.

Cerita atau kisah terutama yang melibatkan konflik atau emosi yang khusus untuk pertunjukan teater.

Sedangkan, pengertian drama menurut seorang ahli bernama Seni Handayani, drama adalah komposisi dari dua cabang seni, yaitu sastra dan pertunjukan yang nantinya akan membagi drama menjadi dua bentuk, yaitu drama teks tertulis dan drama yang dipentaskan.

Di Indonesia, drama diawali dengan adanya upacara kegamaan yang diadakan oleh para pemuka agama. Pada intinya, para pemuka ini akan mengucapkan sebuah mantra dan juga semacam doa sembari mempertunjukkan suatu karya sastra kepada khalayak ramai.

 

1.UNSUR UNSUR DRAMA

Unsur insrinsik

adalah Unsur yang membangun dari dalam suatu drama.

Adapun unsur-unsur  instrinsik drama adalah sebagai berikut:

  • Tema, yaitu gagasan utama atau ide pokok yang terdapat dalam cerita drama.
  • Alur, yaitu jalan cerita dari sebuah drama, mulai babak awal hingga babak akhir.
  • Tokoh, yaitu karakter dalam drama yang terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu.
  • Watak, yaitu tingkah laku para tokoh yang ada dalam drama; watak baik (protagonis) dan watak jahat (antagonis).
  • Latar, yaitu gambaran mengenai tempat, waktu, dan situasi yang terjadi dalam drama.
  • Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang drama kepada penonton melalui cerita drama.

Unsur Ekstrinsik

Unsur ini merupakan unsur yang datang dari luar.namun memengaruhi sebuah cerita yang disajikan.

Selanjutnya, unsur ekstrinsik teks drama dapat diartikan semua unsur yang berada di luar teks drama, tetapi memiliki peran dalam keberadaan teks drama tersebut. Unsur-unsur ekstrinsik ini adalah sebagai berikut:

a. Biografi atau riwayat hidup pengarang teks drama

b. Falsafah hidup pengarang teks drama

c. Unsur sosial budaya masyarakat yang menjadi inspirasi dalam pembuatan naskah atau teks drama.

 

 2. Ciri-Ciri Teks Drama

Setelah mengetahui pengertian tentang teks, selanjutnya akan dijelaskan mengenai ciri-ciri teks drama. Ciri-ciri pada teks drama dapat digunakan untuk menandai atau membedakan teks ini dengan teks lainnya. Selain itu, ciri-ciri drama juga menjadi tanda khusu pembeda dengan karya sastra lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri dari teks drama yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu:

1. Teks drama memiliki cerita yang berbentuk dialog, baik yang dituturkan oleh narator maupun tokoh.

2. Seluruh dialog pada teks drama tidak menggunakan tanda petik.

3. Teks drama memiliki beberapa petunjuk khusus yang harus dilakukan oleh aktor atau aktris yang memerankan tokoh-tokoh di dalam teks tersebut.

4. Teks drama terletak di atas dialog atau di samping kiri dialog.

5. Teks drama memuat banyak konflik dan aksi.

6. Teks drama harus dilakonkan atau dipentaskan.

7. Teks drama biasanya dapat dipentaskan dengan durasi kurang dari tiga jam.

8. Teks drama tidak dapat diulang dalam satu masa tertentu.

 

 3.Struktur Teks Drama

Setelah mengetahui pengertian, ciri, dan unsur dari teks drama, selanjutnya akan dipaparkan penjelasan tentang struktur teks drama. Sebagai bagian yang menjadi kerangka dari sebuah teks, struktur teks drama terdiri dari tiga bagian, meliputi prolog, dialog, dan epilog. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Prolog

Bagian pertama dari struktur teks drama adalah prolog. Prolog dapat dipahami sebagai kata pendahuluan atau kata-kata pembuka yang memiliki peran sebagai pengantar. Prolog sendiri biasanya berisi penjelasan gambaran umum tentang tokoh, konflik, latar belakang cerita, atau berbagai hal yang terjadi dalam drama. Dalam pementasan drama, prolog sering kali disampaikan oleh narator atau bisa disebut juga dengan dalang, terkadang juga prolog secara khusus disampaikan oleh tokoh tertentu dalam drama.

2. Dialog

Bagian kedua dari struktur teks drama yaitu dialog. Dialog dapat didefinisikan sebagai sebuah percakapan atau pembicaraan antara dua orang atau lebih. Dalam struktur teks drama, dialog menjadi unsur yang memiliki peran yang sangat penting. Hal itu dikarenakan sebuah pementasan drama dibangun dengan menggunakan setiap dialog antar tokohnya.

Dalam teks drama, dialog juga dapat menyampaikan gambaran tentang perasaan dari para tokoh. Hal ini yang menjadikan pementasan drama perlu diperankan oleh aktor atau aktris yang dapat menjiwai karakter dan perasaan dari tokoh yang diperankan. Selain itu, aktor dan aktris juga harus mampu mengucapkan dialog dari tokoh yang diperankan, misalnya dengan menggunakan suara yang sesuai dengan perasaan dan watak dari karakternya.

3. Epilog

Bagian ketiga dari struktur teks drama yaitu epilog. Epilog pada dasarnya adalah kata penutup dalam sebuah teks drama, yang mana fungsi dari epilog untuk mengakhiri sebuah pementasan drama. Dalam pementasan drama, epilog biasanya memuat simpulan atau amanat atau isi pokok dari teks drama. Sama seperti prolog, epilog umumnya disampaikan oleh narator atau dalang. Namun, bisa jadi karena kebutuhan pementasan epilog disampaikan oleh tokoh dalam drama tersebut.

Selain penjelasan tentang bagian di atas, pada bagian dialog dari struktur teks drama sendiri memiliki tiga bagian, meliputi orientasi, komplikasi, dan resolusi (denouement). Tiga bagian dialog tersebut kemudian dibagi lagi dalam beberapa babak dan adegan tertentu. Satu babak dalam sebuah teks drama biasanya mengandung cerita tentang sebuah peristiwa besar dalam dialog. Hal itu dapat dilihat dengan munculnya beberapa perubahan atau perkembangan dari peristiwa yang dialami oleh tokoh utama. Sedangkan, adegan dalam sebuah teks drama hanya mencakup satu pilihan-pilihan dialog dari setiap tokoh.

4.. Kaidah Kebahasaan Drama

1. Teks drama berisi dialog.

2. Banyak menggunakan tanda petik pada dialog

3. Pada bagian prolog dan epilog, teks drama banyak menggunakan kata ganti orang ketiga, yaitu seperti dia, beliau, ia, -nya, dan lain sebagainya.

4. Pada bagian dialog, teks drama banyak menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua, misalnya yaitu aku, saya, kami, kita, dan kamu.

5. Teks drama banyak memakai konjungsi temporal atau keterangan waktu, misalnya yaitu sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian, dan lain sebagainya.

6. Teks drama banyak memakai kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa, misalnya seperti menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, beristirahat, dan lain sebagainya.

7. Teks drama banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh, misalnya seperti merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, mengalami, dan lain sebagainya.

8. Teks drama banyak menggunakan kata-kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana, misalnya yaitu ramai, bersih, baik, gagah, kuat, dan lain sebagainya.

Jenis-Jenis Teks Drama

Nah, setelah Kamu mengetahui pengertian, ciri, unsur, struktur, hingga kaidah kebahasaan, berikut ini adalah penjelasan tentang berbagai jenis teks drama. Jenis teks drama sendiri dibagi menjadi tujuh, diantaranya yaitu:

1. Berdasarkan Ada Tidaknya Naskah

a. Drama tradisional, adalah jenis drama yang sering kali tidak memakai teks atau naskah drama.

b. Drama modern, adalah jenis drama yang banyak memakai teks atau naskah drama.

2. Berdasarkan Bentuk Sastra Percakapannya

a. Drama puisi, adalah jenis drama yang percakapannya dibuat berupa puisi atau mengandung banyak unsur dari puisi.

b. Drama prosa, adalah jenis drama yang percakapannya dibuat berupa prosa.

3. Berdasarkan Sajian Isinya

a. Drama tragedi, adalah jenis drama yang menyajikan tokohnya dalam keadaan sedih atau muram. Drama ini biasanya terjadi karena tokoh tersebut sedang berada suatu situasi yang gawat. Dalam situasi yang merugikan tersebut, bisa jadi dapat mengantarkan tokoh ke dalam keputusasaan dan kehancuran. Drama tragedi sering juga disebut dengan drama serius. Drama serius biasa dipahami sebagai drama yang menggambarkan pertikaian antar tokoh dan kekuatan yang luar biasa. Akhir dari drama serius umumnya akan terjadi malapetaka atau kesedihan yang ditimpa tokoh utama.

b. Drama komedi, adalah jenis drama ringan yang menghibur. Meskipun penuh dengan lelucon atau humor, drama ini sering kali memuat tentang sindiran. Berbeda dengan drama tragedi, drama komedi biasanya memiliki akhir yang bahagia.


c. Drama tragedi komedi, adalah jenis drama yang menggunakan alur sedih atau duka cita, akan tetapi akhir dari drama ini memberikan kebahagiaan kepada tokoh utamanya.

4. Berdasarkan Kuantitas Percakapannya

a. Drama pantomim, adalah jenis drama yang dipentaskan dengan tidak banyak memakai kata-kata. Drama ini lebih memaksimal penggunaan gerakan tubuh dari para tokohnya.

b. Drama mini kata, adalah jenis drama yang dipentaskan hanya dengan menggunakan sedikit kata-kata. Drama ini biasanya memaksimal penggunaan gerakan tubuh dari para tokoh dan banyak bunyi dari mulut para tokoh, tetapi bunyi yang dihasilkan tidak berupa kata-kata.

c. Drama monolog, adalah jenis drama yang menampilkan drama dengan hanya satu tokoh utama yang bermonolog atau berbincang sendiri sepanjang pementasan.

d. Drama dialog, adalah jenis drama yang mementaskan para tokohnya untuk berdialog dengan menggunakan kata-kata.

5. Berdasarkan Besarnya Pengaruh Unsur Seni Lainnya

a. Drama opera, adalah jenis pementasan drama yang mengutamakan seni suara dan musik.

b. Drama sendratari, adalah jenis pementasan drama yang mengutamakan seni tari.

c. Drama tablo, adalah jenis pementasan drama yang tidak banyak tindakan atau dialog.

6. Berdasarkan Bentuk-Bentuk Lainnya

a. Drama absurd, adalah jenis pementasan drama yang secara sadar mengabaikan atau melanggar konvensi alur, penokohan, dan tematik.

b. Drama baca, adalah jenis teks drama yang hanya cocok untuk dibaca dan tidak cocok untuk dipentaskan.

c. Drama borjuis, adalah jenis pementasan drama yang memiliki tema tentang kehidupan kaum bangsawan.

d. Drama domestik, adalah jenis pementasan drama yang memiliki tema tentang kehidupan rakyat biasa.

e. Drama liturgis, adalah jenis teks drama yang dipentaskan bersamaan dengan upacara kebaktian gereja.

f. Drama satu babak, adalah jenis pementasan drama yang hanya memiliki satu babak dan satu tema dengan jumlah aktor atau aktris yang sedikit, dan memiliki alur yang ringkas.

g. Drama rakyat, adalah jenis pementasan drama yang muncul dan berkembang dalam festival rakyat. Drama ini biasanya banyak dipentaskan di wilayah pedesaan.

7. Berdasarkan Sarana Penyajiannya

a. Drama panggung, adalah jenis drama yang diperankan oleh aktor dan aktris di atas panggung.

b. Drama radio, adalah jenis drama yang disiarkan di radio. Drama ini hanya bisa didengarkan oleh para pendengarnya.

c. Drama televisi, adalah jenis drama yang hampir sama dengan drama panggung. Namun, drama ini ditampilkan melalui media televisi.

d. Drama film, adalah jenis drama yang ditampilkan pada sebuah layar lebar seperti bioskop.

e. Drama wayang, adalah jenis drama yang diiringi pagelaran wayang.

f. Drama boneka, adalah jenis drama yang memakai boneka dalam pementasannya.

 

 Contoh Naskah Drama

Pengertian Drama: Ciri, Unsur, Jenis, Struktur, Dan Contohnya 6


Mengejar Cita-Cita

Ada dua anak yang bersahabat sejak kecil yang bernama Adi dan Anjas. Mereka selalu bersama, tetapi semenjak ayah Adi harus pindah kerja mereka berdua pun berpisah. Pada suatu ketika tanpa disengaja mereka bertemu kembali tanpa disadari.
Ketika mereka bertemu, mereka berdua berbincang-bincang. Karena mereka berdua telah kelas 12, mereka pun membicarakan akan kuliah kemanakah mereka setelah lulus SMA nanti.

Anjas : ngomong-ngomong, kamu mau kuliah dimana?
Adi : aku mau kuliah di PIP.
Anjas : emangnya kamu ngambil jurusan apa ?
Adi : pelayaran. Mau jadi Kapten Kapal dong hehehe.. hmmm tapi…
Anjas : tapi kamu kenapa?
Adi : tapi aku lemah di pelajaran fisika.
Anjas : duh jangan sedih dong udah enggak apa-apa. Kalau kamu belajar lebih giat lagi pasti kamu bisa. Teruslah berusaha, Jangan menyerah. Kejar cita-cita kamu. Eits tapi jangan lupa kalau sudah usaha, kita juga harus tetep berdoa.
Adi : iya, makasih ya atas masukannya pasti aku bakal belajar lebih giat lagi.
Anjas : nah gitu dong.
Adi : kalau kamu ? mau kuliah dimana ?
Anjas : aku belum tau nih. Kira-kira menurut kamu di mana ya? Terus jurusan apa?
Adi : kalau menurut aku sih lebih baik kamu ikutin kata hati kamu aja. Pastinya yang sesuai sama bakat dan minat kamu juga.
Anjas : iya sih. Tapi masalahnya aku belum tau nih bakat aku di mana.
Adi : ya kalau menurut aku sih bakat kamu sebaiknya minta pendapat ke orang lain tentang bakat kamu. Misalnya ke teman, ke guru, ke orang tua juga pasti. Terus kalau kamu masih bingung juga, aku saranin kamu untuk minta petunjuk pada Yang Maha Esa. Ya dengan berdoa lah.
Anjas : wah makasih juga ya, atas pendapat dan saran kamu. Aku akan coba ikutin saran kamu. Oh iya udah sore nih. Aku pulang ya. Makasih Adi .
Adi : oh iya udah. Sama-sama. Makasih ya Anjas.

Dan setelah perbincangan tadi, mereka berdua menjadi lebih giat belajar lagi. Dan akhirnya Anjas telah mengetahui bakat dan minatnya untuk melanjutkan sekolahnya.

Waktu terus berlalu. Tidak terasa mereka berdua telah lulus ujian dan mereka pun ingin melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi yang mereka inginkan. Karena mereka rajin belajar dan berdoa, mereka pun akhirnya diterima di perguruan tinggi yang mereka idam-idamkan.

 

TUGAS KELOMPOK

Baca dan pelajari drama remaja tersebut.diskusikan kata kata ,frasa frasa,atau kalimat kalimat yang sulit kamu pahami dengan te,man temanmu !!!

 

                                                                  SELAMAT BELAJAR

 

 

Rabu, 18 Mei 2022

DRAMA XI IPS 3

                                                     DRAMA

Assalamualaikumwarohmatullohiwabarokatuh.

Anak anak sekalian yg ibu banggakan bagaimana kbarnya semoga kalian dalam keadaan sehat walafiat ya nak.jangan lupa sholat sunah dan wajibnya jangan ditinggalkan.

Materi kita yaitu tentang DRAMA ,perhatikan penjelsan dari yang sudah ibu buat.

NAMA GURU                 : Surahmi,s.pd

KELAS                             : 11 ips 3

MAPEL                             : Bahasa Indonesia

HARI/TANGGAL            : Senin 18 mei 2022

 

KD ; 3.19. Menganalisis isi dan kebahasaan drama yang di baca atau di tonton.

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari bab ini,siswa diharapkan mampu ;

-Mengidentifikasi alur cerita,babak demi babak,dan konflik dalam drama yang di baca atau ditonton.

-Mempertunjukan salah satu tokoh dalam dramayang dibaca atauditonton secara lisan.

-Menganalisis isi dan kebahasaan drama yang di baca atau ditonton.

-Mendemonstrasikan sebuah naskah drama dengan memerhatikanisi dan kebahasaan.


A.MENGANALISIS DRAMA

Istilah drama diadaptasi dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang artinya bertindak, berbuat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), drama adalah komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan.

Cerita atau kisah terutama yang melibatkan konflik atau emosi yang khusus untuk pertunjukan teater.

Sedangkan, pengertian drama menurut seorang ahli bernama Seni Handayani, drama adalah komposisi dari dua cabang seni, yaitu sastra dan pertunjukan yang nantinya akan membagi drama menjadi dua bentuk, yaitu drama teks tertulis dan drama yang dipentaskan.

Di Indonesia, drama diawali dengan adanya upacara kegamaan yang diadakan oleh para pemuka agama. Pada intinya, para pemuka ini akan mengucapkan sebuah mantra dan juga semacam doa sembari mempertunjukkan suatu karya sastra kepada khalayak ramai.

 

1.UNSUR UNSUR DRAMA

Unsur insrinsik

adalah Unsur yang membangun dari dalam suatu drama.

Adapun unsur-unsur  instrinsik drama adalah sebagai berikut:

  • Tema, yaitu gagasan utama atau ide pokok yang terdapat dalam cerita drama.
  • Alur, yaitu jalan cerita dari sebuah drama, mulai babak awal hingga babak akhir.
  • Tokoh, yaitu karakter dalam drama yang terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu.
  • Watak, yaitu tingkah laku para tokoh yang ada dalam drama; watak baik (protagonis) dan watak jahat (antagonis).
  • Latar, yaitu gambaran mengenai tempat, waktu, dan situasi yang terjadi dalam drama.
  • Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang drama kepada penonton melalui cerita drama.

Unsur Ekstrinsik

Unsur ini merupakan unsur yang datang dari luar.namun memengaruhi sebuah cerita yang disajikan.

Selanjutnya, unsur ekstrinsik teks drama dapat diartikan semua unsur yang berada di luar teks drama, tetapi memiliki peran dalam keberadaan teks drama tersebut. Unsur-unsur ekstrinsik ini adalah sebagai berikut:

a. Biografi atau riwayat hidup pengarang teks drama

b. Falsafah hidup pengarang teks drama

c. Unsur sosial budaya masyarakat yang menjadi inspirasi dalam pembuatan naskah atau teks drama.

 

 2. Ciri-Ciri Teks Drama

Setelah mengetahui pengertian tentang teks, selanjutnya akan dijelaskan mengenai ciri-ciri teks drama. Ciri-ciri pada teks drama dapat digunakan untuk menandai atau membedakan teks ini dengan teks lainnya. Selain itu, ciri-ciri drama juga menjadi tanda khusu pembeda dengan karya sastra lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri dari teks drama yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu:

1. Teks drama memiliki cerita yang berbentuk dialog, baik yang dituturkan oleh narator maupun tokoh.

2. Seluruh dialog pada teks drama tidak menggunakan tanda petik.

3. Teks drama memiliki beberapa petunjuk khusus yang harus dilakukan oleh aktor atau aktris yang memerankan tokoh-tokoh di dalam teks tersebut.

4. Teks drama terletak di atas dialog atau di samping kiri dialog.

5. Teks drama memuat banyak konflik dan aksi.

6. Teks drama harus dilakonkan atau dipentaskan.

7. Teks drama biasanya dapat dipentaskan dengan durasi kurang dari tiga jam.

8. Teks drama tidak dapat diulang dalam satu masa tertentu.

 

 3.Struktur Teks Drama

Setelah mengetahui pengertian, ciri, dan unsur dari teks drama, selanjutnya akan dipaparkan penjelasan tentang struktur teks drama. Sebagai bagian yang menjadi kerangka dari sebuah teks, struktur teks drama terdiri dari tiga bagian, meliputi prolog, dialog, dan epilog. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Prolog

Bagian pertama dari struktur teks drama adalah prolog. Prolog dapat dipahami sebagai kata pendahuluan atau kata-kata pembuka yang memiliki peran sebagai pengantar. Prolog sendiri biasanya berisi penjelasan gambaran umum tentang tokoh, konflik, latar belakang cerita, atau berbagai hal yang terjadi dalam drama. Dalam pementasan drama, prolog sering kali disampaikan oleh narator atau bisa disebut juga dengan dalang, terkadang juga prolog secara khusus disampaikan oleh tokoh tertentu dalam drama.

2. Dialog

Bagian kedua dari struktur teks drama yaitu dialog. Dialog dapat didefinisikan sebagai sebuah percakapan atau pembicaraan antara dua orang atau lebih. Dalam struktur teks drama, dialog menjadi unsur yang memiliki peran yang sangat penting. Hal itu dikarenakan sebuah pementasan drama dibangun dengan menggunakan setiap dialog antar tokohnya.

Dalam teks drama, dialog juga dapat menyampaikan gambaran tentang perasaan dari para tokoh. Hal ini yang menjadikan pementasan drama perlu diperankan oleh aktor atau aktris yang dapat menjiwai karakter dan perasaan dari tokoh yang diperankan. Selain itu, aktor dan aktris juga harus mampu mengucapkan dialog dari tokoh yang diperankan, misalnya dengan menggunakan suara yang sesuai dengan perasaan dan watak dari karakternya.

3. Epilog

Bagian ketiga dari struktur teks drama yaitu epilog. Epilog pada dasarnya adalah kata penutup dalam sebuah teks drama, yang mana fungsi dari epilog untuk mengakhiri sebuah pementasan drama. Dalam pementasan drama, epilog biasanya memuat simpulan atau amanat atau isi pokok dari teks drama. Sama seperti prolog, epilog umumnya disampaikan oleh narator atau dalang. Namun, bisa jadi karena kebutuhan pementasan epilog disampaikan oleh tokoh dalam drama tersebut.

Selain penjelasan tentang bagian di atas, pada bagian dialog dari struktur teks drama sendiri memiliki tiga bagian, meliputi orientasi, komplikasi, dan resolusi (denouement). Tiga bagian dialog tersebut kemudian dibagi lagi dalam beberapa babak dan adegan tertentu. Satu babak dalam sebuah teks drama biasanya mengandung cerita tentang sebuah peristiwa besar dalam dialog. Hal itu dapat dilihat dengan munculnya beberapa perubahan atau perkembangan dari peristiwa yang dialami oleh tokoh utama. Sedangkan, adegan dalam sebuah teks drama hanya mencakup satu pilihan-pilihan dialog dari setiap tokoh.

4.. Kaidah Kebahasaan Drama

1. Teks drama berisi dialog.

2. Banyak menggunakan tanda petik pada dialog

3. Pada bagian prolog dan epilog, teks drama banyak menggunakan kata ganti orang ketiga, yaitu seperti dia, beliau, ia, -nya, dan lain sebagainya.

4. Pada bagian dialog, teks drama banyak menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua, misalnya yaitu aku, saya, kami, kita, dan kamu.

5. Teks drama banyak memakai konjungsi temporal atau keterangan waktu, misalnya yaitu sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian, dan lain sebagainya.

6. Teks drama banyak memakai kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa, misalnya seperti menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, beristirahat, dan lain sebagainya.

7. Teks drama banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh, misalnya seperti merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, mengalami, dan lain sebagainya.

8. Teks drama banyak menggunakan kata-kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana, misalnya yaitu ramai, bersih, baik, gagah, kuat, dan lain sebagainya.

Jenis-Jenis Teks Drama

Nah, setelah Kamu mengetahui pengertian, ciri, unsur, struktur, hingga kaidah kebahasaan, berikut ini adalah penjelasan tentang berbagai jenis teks drama. Jenis teks drama sendiri dibagi menjadi tujuh, diantaranya yaitu:

1. Berdasarkan Ada Tidaknya Naskah

a. Drama tradisional, adalah jenis drama yang sering kali tidak memakai teks atau naskah drama.

b. Drama modern, adalah jenis drama yang banyak memakai teks atau naskah drama.

2. Berdasarkan Bentuk Sastra Percakapannya

a. Drama puisi, adalah jenis drama yang percakapannya dibuat berupa puisi atau mengandung banyak unsur dari puisi.

b. Drama prosa, adalah jenis drama yang percakapannya dibuat berupa prosa.

3. Berdasarkan Sajian Isinya

a. Drama tragedi, adalah jenis drama yang menyajikan tokohnya dalam keadaan sedih atau muram. Drama ini biasanya terjadi karena tokoh tersebut sedang berada suatu situasi yang gawat. Dalam situasi yang merugikan tersebut, bisa jadi dapat mengantarkan tokoh ke dalam keputusasaan dan kehancuran. Drama tragedi sering juga disebut dengan drama serius. Drama serius biasa dipahami sebagai drama yang menggambarkan pertikaian antar tokoh dan kekuatan yang luar biasa. Akhir dari drama serius umumnya akan terjadi malapetaka atau kesedihan yang ditimpa tokoh utama.

b. Drama komedi, adalah jenis drama ringan yang menghibur. Meskipun penuh dengan lelucon atau humor, drama ini sering kali memuat tentang sindiran. Berbeda dengan drama tragedi, drama komedi biasanya memiliki akhir yang bahagia.


c. Drama tragedi komedi, adalah jenis drama yang menggunakan alur sedih atau duka cita, akan tetapi akhir dari drama ini memberikan kebahagiaan kepada tokoh utamanya.

4. Berdasarkan Kuantitas Percakapannya

a. Drama pantomim, adalah jenis drama yang dipentaskan dengan tidak banyak memakai kata-kata. Drama ini lebih memaksimal penggunaan gerakan tubuh dari para tokohnya.

b. Drama mini kata, adalah jenis drama yang dipentaskan hanya dengan menggunakan sedikit kata-kata. Drama ini biasanya memaksimal penggunaan gerakan tubuh dari para tokoh dan banyak bunyi dari mulut para tokoh, tetapi bunyi yang dihasilkan tidak berupa kata-kata.

c. Drama monolog, adalah jenis drama yang menampilkan drama dengan hanya satu tokoh utama yang bermonolog atau berbincang sendiri sepanjang pementasan.

d. Drama dialog, adalah jenis drama yang mementaskan para tokohnya untuk berdialog dengan menggunakan kata-kata.

5. Berdasarkan Besarnya Pengaruh Unsur Seni Lainnya

a. Drama opera, adalah jenis pementasan drama yang mengutamakan seni suara dan musik.

b. Drama sendratari, adalah jenis pementasan drama yang mengutamakan seni tari.

c. Drama tablo, adalah jenis pementasan drama yang tidak banyak tindakan atau dialog.

6. Berdasarkan Bentuk-Bentuk Lainnya

a. Drama absurd, adalah jenis pementasan drama yang secara sadar mengabaikan atau melanggar konvensi alur, penokohan, dan tematik.

b. Drama baca, adalah jenis teks drama yang hanya cocok untuk dibaca dan tidak cocok untuk dipentaskan.

c. Drama borjuis, adalah jenis pementasan drama yang memiliki tema tentang kehidupan kaum bangsawan.

d. Drama domestik, adalah jenis pementasan drama yang memiliki tema tentang kehidupan rakyat biasa.

e. Drama liturgis, adalah jenis teks drama yang dipentaskan bersamaan dengan upacara kebaktian gereja.

f. Drama satu babak, adalah jenis pementasan drama yang hanya memiliki satu babak dan satu tema dengan jumlah aktor atau aktris yang sedikit, dan memiliki alur yang ringkas.

g. Drama rakyat, adalah jenis pementasan drama yang muncul dan berkembang dalam festival rakyat. Drama ini biasanya banyak dipentaskan di wilayah pedesaan.

7. Berdasarkan Sarana Penyajiannya

a. Drama panggung, adalah jenis drama yang diperankan oleh aktor dan aktris di atas panggung.

b. Drama radio, adalah jenis drama yang disiarkan di radio. Drama ini hanya bisa didengarkan oleh para pendengarnya.

c. Drama televisi, adalah jenis drama yang hampir sama dengan drama panggung. Namun, drama ini ditampilkan melalui media televisi.

d. Drama film, adalah jenis drama yang ditampilkan pada sebuah layar lebar seperti bioskop.

e. Drama wayang, adalah jenis drama yang diiringi pagelaran wayang.

f. Drama boneka, adalah jenis drama yang memakai boneka dalam pementasannya.

 

 Contoh Naskah Drama

Pengertian Drama: Ciri, Unsur, Jenis, Struktur, Dan Contohnya 6


Mengejar Cita-Cita

Ada dua anak yang bersahabat sejak kecil yang bernama Adi dan Anjas. Mereka selalu bersama, tetapi semenjak ayah Adi harus pindah kerja mereka berdua pun berpisah. Pada suatu ketika tanpa disengaja mereka bertemu kembali tanpa disadari.
Ketika mereka bertemu, mereka berdua berbincang-bincang. Karena mereka berdua telah kelas 12, mereka pun membicarakan akan kuliah kemanakah mereka setelah lulus SMA nanti.

Anjas : ngomong-ngomong, kamu mau kuliah dimana?
Adi : aku mau kuliah di PIP.
Anjas : emangnya kamu ngambil jurusan apa ?
Adi : pelayaran. Mau jadi Kapten Kapal dong hehehe.. hmmm tapi…
Anjas : tapi kamu kenapa?
Adi : tapi aku lemah di pelajaran fisika.
Anjas : duh jangan sedih dong udah enggak apa-apa. Kalau kamu belajar lebih giat lagi pasti kamu bisa. Teruslah berusaha, Jangan menyerah. Kejar cita-cita kamu. Eits tapi jangan lupa kalau sudah usaha, kita juga harus tetep berdoa.
Adi : iya, makasih ya atas masukannya pasti aku bakal belajar lebih giat lagi.
Anjas : nah gitu dong.
Adi : kalau kamu ? mau kuliah dimana ?
Anjas : aku belum tau nih. Kira-kira menurut kamu di mana ya? Terus jurusan apa?
Adi : kalau menurut aku sih lebih baik kamu ikutin kata hati kamu aja. Pastinya yang sesuai sama bakat dan minat kamu juga.
Anjas : iya sih. Tapi masalahnya aku belum tau nih bakat aku di mana.
Adi : ya kalau menurut aku sih bakat kamu sebaiknya minta pendapat ke orang lain tentang bakat kamu. Misalnya ke teman, ke guru, ke orang tua juga pasti. Terus kalau kamu masih bingung juga, aku saranin kamu untuk minta petunjuk pada Yang Maha Esa. Ya dengan berdoa lah.
Anjas : wah makasih juga ya, atas pendapat dan saran kamu. Aku akan coba ikutin saran kamu. Oh iya udah sore nih. Aku pulang ya. Makasih Adi .
Adi : oh iya udah. Sama-sama. Makasih ya Anjas.

Dan setelah perbincangan tadi, mereka berdua menjadi lebih giat belajar lagi. Dan akhirnya Anjas telah mengetahui bakat dan minatnya untuk melanjutkan sekolahnya.

Waktu terus berlalu. Tidak terasa mereka berdua telah lulus ujian dan mereka pun ingin melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi yang mereka inginkan. Karena mereka rajin belajar dan berdoa, mereka pun akhirnya diterima di perguruan tinggi yang mereka idam-idamkan.

 

TUGAS KELOMPOK

Baca dan pelajari drama remaja tersebut.diskusikan kata kata ,frasa frasa,atau kalimat kalimat yang sulit kamu pahami dengan te,man temanmu !!!

 

                                                                  SELAMAT BELAJAR

 

 

TEKS BIOGRAFI X IPA 2

  

                                                             TEKS BIOGRAFI

Assalamualaikum warohmatullohiwabarokatuh.

Apa kabar anak sholih dan sholiha,semoga kalian selalu dalam lindungan,alloh swt. sebelum melaksanakan pembelajaran sebaiknya kita melaksanakan   Sholat sunah dan wajib nya

Anak anak, KBM bindo wajib kalaian ikuti,terlebih lagi materi dan video yang ada pada bloger,kalian lihat dan perhatikan dengan saksama.kemudian jawab pertanyaan dalam bloger,kalian isi pada kolom komentar.

 

Mapel                                   : Bahasa Indonesia

Hari/tanggal                          : Selasa 18 mei 2022

Materi                                   :Teks Biografi

Nama Guru                           : Surahmi,S.pd

Kelas                                     : X IPA  2


KD : 4.14  Mengungkapkan kembali hal hal yang dapat  diteladani dari tokoh yang terdapat dalam teks biografi yang di baca secara tertulis.

                  

 Tujuan Pembelajaran

1.Peserta didik dapat menilai hal yang dapat diteladani dari teks biografi.

2.Peserta didik dapat mengungkapkan kembali hal hal yang dapat diteladani dari tokohyang terdapat dalam teks biografi yang dibaca secara tertulis.

3.Peserta didik dapat menganalisis aspek kebahasaan dan makna dalam teks biografi.

4.Peserta didik dapat menceritakan kembali isi teks biografi baik lisan maupun tulis.

 

MATERI AJAR

A.Menilai hal yang dapat diteladani dari tokoh.

Berbagai hal yang dapat kamu teladani dari tokoh yang kisah hidupnya dituliskan dalam teks biografi.

bagaimana caranya? pelajari materi berikut.

1.PENGERTIAN BIOGRAFI

Teks biografi adalah 

teks yang berisikan kisah suatu tokoh dalam mengarungi kehidupannya. Teks ini ditulis oleh seseorang agar tokoh tersebut dapat diteladani banyak orang. Penulisan kisah hidup tokoh mencakup permasalahan yang pernah dihadapi maupun kelebihan-kelebihan tokoh yang dapat menginspirasi. 

Serupa dengan biografi, terdapat pula teks autobiografi. Autobiografi berisikan kisah hidup seorang tokoh. Namun, perbedaannya terletak pada penulisnya. Biografi ditulis oleh orang lain, sedangkan autobiografi ditulis sendiri oleh tokoh yang bersangkutan. Jadi, jangan sampai tertukar, ya!

Hal-Hal yang Dimuat dalam Teks Biografi

Ada beberapa poin penting yang umumnya dibahas pada struktur teks biografi, antara lain:

  • Latar belakang keluarga tokoh.
  • Riwayat pendidikan tokoh.
  • Riwayat pekerjaan tokoh.
  • Prestasi tokoh.
  • Informasi lain yang mendukung biografi tokoh.

Ciri-Ciri Teks Biografi

Berikut merupakan ciri-ciri dari teks biografi, di antaranya:

  • Berisi fakta kisah hidup tokoh yang ditulis.
  • Berbentuk narasi yang ditulis dengan gaya penulisan yang semenarik mungkin.
  • Bersifat inspiratif sehingga dapat mempengaruhi pembaca.
  • Berisi motivasi sehingga dapat dicontoh pembaca.
  • Memiliki kesan dan pesan dari tokoh yang ditulis.
  • Memiliki struktur baku yang meliputi orientasi, peristiwa penting, dan reorientasi.

Jenis-Jenis Teks Biografi

Jenis teks biografi dibagi menjadi lima, yaitu:

Berdasarkan Penulisnya

Berdasarkan penulisnya, teks biografi dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Biografi, bila kisah hidup seseorang tersebut ditulis oleh orang lain.
  • Autobiografi, bila kisah hidup seseorang tersebut ditulis oleh orang itu sendiri.

Berdasarkan Isinya

Berdasarkan isinya, teks biografi dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Biografi perjalanan hidup, bila dalam teks biografi dikisahkan perjalanan hidup atau bagian-bagian perjalanan hidup yang berkesan mengenai tokoh tersebut.
  • Biografi karir, bila dalam teks biografi hanya membahas perjalanan karir tokoh tersebut hingga mencapai sukses.

Berdasarkan Izinnya

Berdasarkan izinnya, teks biografi dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Authorized biography, bila teks biografi tersebut penulisannya mendapatkan izin atau dengan sepengetahuan tokoh yang dikisahkan perjalanan hidupnya.
  • Unauthorized biography, bila teks biografi tersebut penulisannya tanpa seizin atau tanpa sepengetahuan tokoh yang dikisahkan perjalanan hidupnya. Jenis teks biografi ini biasanya terjadi bila tokoh yang dituliskan telah wafat dan tidak ada anggota keluarga tersebut yang dapat dimintai izin.

Berdasarkan Persoalan yang Dibahas

 Berdasarkan persoalan yang dibahas, teks biografi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

Biografi Intelektual 

Teks biografi ini dibuat melalui berbagai riset, untuk mengumpulkan bahan tulisannya. Teks biografi jenis ini juga disajikan dalam gaya bahasa yang ilmiah. Contoh teks biografi intelektual adalah, Gus Dur dan Ilmu Sosial Transformatif: Sebuah Biografi Intelektual, yang ditulis oleh Syamsul Arif.

Biografi Politik

Biografi jenis ini mengisahkan pengalaman hidup seorang tokoh negara dari sudut pandang politik. Sama seperti biografi intelektual, teks biografi politik dilakukan dengan berbagai riset untuk mengumpulkan bahan tulisannya. Terkadang, teks biografi politik ini dibuat berdasarkan kepentingan tokoh yang diceritakan. Contoh teks biografi politik adalah, Biografi Politik – Mohammad Hatta yang ditulis oleh Deliar Noer.

Biografi Jurnalistik

Biografi jenis ini umumnya ditulis berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh yang akan ditulis, atau tokoh-tokoh yang menjadi informan bahan pendukung teks tersebut.

Berdasarkan Penerbitnya

Berdasarkan penerbitnya, teks biografi dibagi menjadi dua, yaitu:

Buku Sendiri

Sesuai namanya, biografi jenis ini dibukukan dengan biaya produksi yang ditanggung sendiri oleh penerbit atau penulisnya. Biasanya buku biografi yang diterbitkan sendiri memiliki nilai komersial dan diprediksi laku di pasaran.

Buku Subsidi

Berbeda dengan buku sendiri, biaya produksi biografi ini umumnya ditanggung oleh pihak sponsor, baik secara keseluruhan atau sebagian. Biasanya, biografi yang ditulis memiliki tema spesifik yang ditujukan untuk kalangan terbatas, sehingga kurang komersial. Atau jika biografi yang ditulis memiliki harga yang terlampau tinggi dan diprediksi tidak dijangkau oleh pembeli.

 2.MEMBACA TEKS BIOGRAFI

Sebelum membahas biografi lebih dalam,bacalah teks biografi yang ada dalam buku paket kalian halaman 223. yang berjudul MENGENAL SOSOK BENYAMIN S SENIMAN ASAL BETAWI.

 

3.MENEMUKAN HAL MENARIK DAN  DITELADANI DARI TOKOH. BENYAMIN SUAEB

Hal hal menarik dari seorang tokoh dalam teks biografi dapat kamu temukan melalui hal hal berikut !

1.Membaca dengan sungguh sungguh buku yang di baca.

2.Mencari hal hal yg positif dan negatif dari tokoh tersebut(bila ada).

3.Memfokuskan membaca pada pengalaman menarik dari si tokoh hingga menjadi orang penting dan sukses.

4.Memusatkan hal hal menarik dari tokoh tersebut,misalnya keteladanan,ketertiban,kedisiplinan dan sebagainya.

 Fakta Unik Dan Menarik Benyamin Sueb

  1. Dulunya Pernah Bekerja Di Angkatan Darat. ...
  2. 2. Cita-cita Sebenarnya Bang Ben. ...
  3. Pernah Menikah Dua Kali. ...
  4. 4. Namanya Di Abadikan Di Jakarta. ...
  5. Pencetus Nama Ondel-ondel. ...
  6. 6. Kakeknya Adalah Tokoh Masyarakat. ...
  7. 7. Penghargaan Yang Pernah Diperoleh. ...
  8. Pernah Berperan Antagonis. 

 

 
SIMAK VIDEO BERIKUT








KOMPETENSI AWAL

1.Kisah tokoh siapa saja yang pernah kamu baca ?

2.Informasi apa saja yang pernah kamu dapatkan saat membaca buku biografi ?

3.Manfaat apa yang dapat kamu petik dari kisah hidup tokoh buografi yang pernah kamu baca ?

             SILAKAN KALIAN JAWAB PERTANYAAN TERSEBUT !

 

 

                              SELAMAT BELAJAR