Jumat, 20 Oktober 2023

KAIDAH KEBAHASAAN TEKS ANEKDOT X 9

                        MEMAHAMI KAIDAH KEBAHASAAN DALAM TEKS ANEKDOT

Nama Guru             : Surahmi,s.pd

Mapel                      : Bahasa Indonesia

Fase/Kelas               : E / X 9

Pertemuan               : ke 4


A.CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pada akhir fase E,

Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan,konteks sosial,akademis,dan dunia kerja.

Peserta didik mampu memahami,mengolah,menginterpretasi,dan mengevaluasi informasi dari berbagai tipe teks tentang topik yang beragam.

Peserta didik mampu menyintesis gagasan dan pendapat dari berbagai sumber.

Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi dan debat.

Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk menyampaikan pendapat dan mempresentasikan serta menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara kritis dan etis.

  B.TUJUAN PEMBELAJARAN

1.Peserta didik mampu mengevaluasi gagasan dan pesan yang disampaikan dalam teks monolog lawakan tunggal secara kritis dan reflektif.

2.Peserta didik mampu menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati,peduli,empati atau pendapat prp/kontra dari teks pisul yang di pirsa.

3.Peserta didik mampu menulis teks anekdot dengan informasi yang akurat dan merujuk pada sumber informasiyang valid dalam bentukmedia kreatif.

4.Peserta didik  mampu menampilkan lawakan tunggal sebagai sarana menyampaikan kritik terhadap fenomena yang terjadi dalam berbicara maupun bersikap.


C.MATERI DAN PEMBAHASAN

Pengertian Teks Anekdot

Teks anekdot adalah suatu bentuk tulisan naratif yang menggambarkan suatu kejadian atau insiden tertentu dengan gaya ringan dan menghibur. Biasanya, teks anekdot terdiri dari beberapa paragraf pendek yang mengisahkan suatu peristiwa nyata atau fiktif, tetapi diceritakan dengan sudut pandang yang humoris atau menarik.

Ciri-Ciri Teks Anekdot

  1. Ringkas dan Padat

    Teks anekdot umumnya singkat dan padat. Cerita yang disajikan tidak berlarut-larut, tetapi tetap mampu mengandung pesan yang ingin disampaikan.

  2. Menghibur

    Salah satu tujuan utama teks anekdot adalah menghibur pembaca. Cerita yang lucu atau menarik diharapkan dapat membuat pembaca tersenyum atau tertawa.

  3. Mengandung Makna atau Pesan

    Meskipun bercerita dengan gaya ringan, teks anekdot sering kali mengandung makna atau pesan yang dapat diambil oleh pembaca.

  4. Memiliki Konflik dan Penyelesaian

    Seperti narasi pada umumnya, teks anekdot juga memiliki konflik atau masalah yang dihadapi oleh karakter dalam cerita, serta penyelesaian yang memunculkan rasa puas atau tawa.

  5. Menggunakan Gaya Bahasa Khas

    Gaya bahasa dalam teks anekdot cenderung santai dan informal. Penggunaan humor, perumpamaan, atau bahkan bahasa gaul dapat memberikan warna tersendiri pada cerita.

               Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Menurut Pardiyono (2007), teks anekdot umumnya menggunakan kalimat deklaratif dan pernyataan kausal pada bagian abstrak. Penulisan anekdot haruslah memperhatikan kaidah penulisannya. Berikut merupakan kaidah penulisan anekdot.

  1. Menggunakan pertanyaan retorika atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, seperti “apakah kamu tahu?”
  2. Menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, berjalan, dan sebagainya.
  3. Disajikan dalam bahasa yang lucu.
  4. Berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel.
  5. Terdapat sindiran.
  6. Menggunakan konjungsi waktu, seperti kemudian, setelah itu, dan lalu.
  7. Menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.
  8. Mengandung kebenaran tertentu
  9. Menggunakan kalimat perintah dan menggunakan kalimat seru.

Kemudian, kaidah penulisan teks anekdot menurut Tim Kemendikbud (2013: 111) yaitu disajikan dalam Bahasa yang lucu dan berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel atau konyol bagi partisipan yang mengalaminya. Perasaan jengkel tersebut merupakan krisis yang ditanggapi dengan reaksi dari pertentangan antara nyaman dan tidak nyaman, tercapai dan gagal, serta puas dan frustasi.

COntoh Teks Anekdot

Suatu hari di kantor, Boss sedang membicarakan rencana besar dengan dua bawahannya, Alex dan Bella. Bos berkata, “Kita perlu kreativitas yang luar biasa untuk proyek ini.” Lalu Alex berkomentar, “Bos, saya punya ide brilian! Bagaimana kalau kita rapat di kolam renang?” Bos dan Bella terlihat terkejut. Alex tersenyum lebar, “Ingat kata-kata Anda, Bos, kita butuh kreativitas yang luar biasa, dan saya merasa ide ini benar-benar segar!”*

Manfaat Teks Anekdot

Teks anekdot memiliki manfaat yang tidak hanya sebatas menghibur pembaca, tetapi juga dapat menyampaikan pesan atau makna dengan cara yang ringan dan mudah dicerna. Cerita-cerita dalam teks anekdot seringkali membuat pembaca berpikir, tertawa, dan merenungkan aspek-aspek kehidupan yang bisa jadi sering terlupakan.

D.MEDIA PEMBELAJARAN

Laptop

LCD

Gawai

Papan Tulis

Buku Teks

E.MODEL PEMBELAJARAN

Model pembelajaran  yang digunakan Discovery Learning.

                                               SIMAK VIDEO BERIKUT INI





 

Senin, 16 Oktober 2023

KAIDAH KEBAHASAAN TEKS ANEKDOT X 9

                                        MEMAHAMI KAIDAH KEBAHASAAN DALAM TEKS ANEKDOT

Nama Guru             : Surahmi,s.pd

Mapel                      : Bahasa Indonesia

Fase/Kelas               : E / X 9

Pertemuan               : ke 3


A.CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pada akhir fase E,

Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan,konteks sosial,akademis,dan dunia kerja.

Peserta didik mampu memahami,mengolah,menginterpretasi,dan mengevaluasi informasi dari berbagai tipe teks tentang topik yang beragam.

Peserta didik mampu menyintesis gagasan dan pendapat dari berbagai sumber.

Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi dan debat.

Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk menyampaikan pendapat dan mempresentasikan serta menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara kritis dan etis.

  B.TUJUAN PEMBELAJARAN

1.Peserta didik mampu mengevaluasi gagasan dan pesan yang disampaikan dalam teks monolog lawakan tunggal secara kritis dan reflektif.

2.Peserta didik mampu menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati,peduli,empati atau pendapat prp/kontra dari teks pisul yang di pirsa.

3.Peserta didik mampu menulis teks anekdot dengan informasi yang akurat dan merujuk pada sumber informasiyang valid dalam bentukmedia kreatif.

4.Peserta didik  mampu menampilkan lawakan tunggal sebagai sarana menyampaikan kritik terhadap fenomena yang terjadi dalam berbicara maupun bersikap.


C.MATERI DAN PEMBAHASAN

Pengertian Teks Anekdot

Teks anekdot adalah suatu bentuk tulisan naratif yang menggambarkan suatu kejadian atau insiden tertentu dengan gaya ringan dan menghibur. Biasanya, teks anekdot terdiri dari beberapa paragraf pendek yang mengisahkan suatu peristiwa nyata atau fiktif, tetapi diceritakan dengan sudut pandang yang humoris atau menarik.

Ciri-Ciri Teks Anekdot

  1. Ringkas dan Padat

    Teks anekdot umumnya singkat dan padat. Cerita yang disajikan tidak berlarut-larut, tetapi tetap mampu mengandung pesan yang ingin disampaikan.

  2. Menghibur

    Salah satu tujuan utama teks anekdot adalah menghibur pembaca. Cerita yang lucu atau menarik diharapkan dapat membuat pembaca tersenyum atau tertawa.

  3. Mengandung Makna atau Pesan

    Meskipun bercerita dengan gaya ringan, teks anekdot sering kali mengandung makna atau pesan yang dapat diambil oleh pembaca.

  4. Memiliki Konflik dan Penyelesaian

    Seperti narasi pada umumnya, teks anekdot juga memiliki konflik atau masalah yang dihadapi oleh karakter dalam cerita, serta penyelesaian yang memunculkan rasa puas atau tawa.

  5. Menggunakan Gaya Bahasa Khas

    Gaya bahasa dalam teks anekdot cenderung santai dan informal. Penggunaan humor, perumpamaan, atau bahkan bahasa gaul dapat memberikan warna tersendiri pada cerita.

               Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Menurut Pardiyono (2007), teks anekdot umumnya menggunakan kalimat deklaratif dan pernyataan kausal pada bagian abstrak. Penulisan anekdot haruslah memperhatikan kaidah penulisannya. Berikut merupakan kaidah penulisan anekdot.

  1. Menggunakan pertanyaan retorika atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, seperti “apakah kamu tahu?”
  2. Menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, berjalan, dan sebagainya.
  3. Disajikan dalam bahasa yang lucu.
  4. Berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel.
  5. Terdapat sindiran.
  6. Menggunakan konjungsi waktu, seperti kemudian, setelah itu, dan lalu.
  7. Menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.
  8. Mengandung kebenaran tertentu
  9. Menggunakan kalimat perintah dan menggunakan kalimat seru.

Kemudian, kaidah penulisan teks anekdot menurut Tim Kemendikbud (2013: 111) yaitu disajikan dalam Bahasa yang lucu dan berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel atau konyol bagi partisipan yang mengalaminya. Perasaan jengkel tersebut merupakan krisis yang ditanggapi dengan reaksi dari pertentangan antara nyaman dan tidak nyaman, tercapai dan gagal, serta puas dan frustasi.

COntoh Teks Anekdot

Suatu hari di kantor, Boss sedang membicarakan rencana besar dengan dua bawahannya, Alex dan Bella. Bos berkata, “Kita perlu kreativitas yang luar biasa untuk proyek ini.” Lalu Alex berkomentar, “Bos, saya punya ide brilian! Bagaimana kalau kita rapat di kolam renang?” Bos dan Bella terlihat terkejut. Alex tersenyum lebar, “Ingat kata-kata Anda, Bos, kita butuh kreativitas yang luar biasa, dan saya merasa ide ini benar-benar segar!”*

Manfaat Teks Anekdot

Teks anekdot memiliki manfaat yang tidak hanya sebatas menghibur pembaca, tetapi juga dapat menyampaikan pesan atau makna dengan cara yang ringan dan mudah dicerna. Cerita-cerita dalam teks anekdot seringkali membuat pembaca berpikir, tertawa, dan merenungkan aspek-aspek kehidupan yang bisa jadi sering terlupakan.

D.MEDIA PEMBELAJARAN

Laptop

LCD

Gawai

Papan Tulis

Buku Teks

E.MODEL PEMBELAJARAN

Model pembelajaran  yang digunakan Discovery Learning.

                                               SIMAK VIDEO BERIKUT INI