Mengevaluasi informasi dalam teks negosiasi berbentuk dialog secara akurat,kritis,dan reflektif.
PENGERTIAN TEKS NEGOSIASI
Menurut kamus besar bahasa indonesia NEGOSIASI adalah proses tawar menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak lain.
CIRI TEKS NEGOSIASI
1.Bertujuan menentukan solusi
2.Menghasilkan kesepakatan
3.Menghasilkan penyelesaian yang menguntungkan kedua belah pihak.
4.Memprioritaskan kepentingan bersama.
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN NEGOSIASI
a. bersedia kompromi menerima keinginan pihak lain.
b.semua pihak tidak dirugikan.
c.alasan disampaikan secara logis,jelas,tepat dan sesuai fakta.
d.hasil kesepakatan dapat dilakukan secara langsung.
1.Siswa dapae mengevaluasi informasi dalam sebuah artikel.
2.Siswa dapat membaca artikel pada surat kabar dan menulis fakta opini yang ada dalam artikel.
3.Siswa dapat menyusun opini dalam bentuk artikel.
A.Mengevaluasi informasi dalam artikel
A. Fakta dan Opini
Fakta adalah hal atau keadaan peristiwa yang merupakan kenyataan sesuatu yang benarbenar terjadi. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dalam bahasa Indonesia, fakta adalah pernyataan yang tak terbantahkan kebenarannya. Pernyataan itu berupa kalimat yang ditulis berdasarkan kenyataan, peristiwa, atau keadaan yang benar-benar terjadi secara objektif. Objektif berarti dapat ditangkap oleh indra dan mengandung kepastian.
Fakta biasanya dapat menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, atau berapa.
Tulisan opini menuntut perhatian pada hubungan logis. Hal ini menunjukkan bahwa susunan tulisan seperti itu sedikit lebih rumit dari pada bentuk-bentuk lain yang diperbincangkan.
Opini adalah pendapat, pikiran, atau pendirian seseorang terhadap sesuatu.
Sebelum menyusun artikel opini sesuai fakta, kalian perlu ketahui dulu bahwa fakta dan opini saling menunjang dan berkaitan. Antara keduanya harus terpadu, baik terpadu isinya, maupun terpadu bentuknya.
a. Kepaduan Isi
Kepaduan isi atau koheren adalah kekompakkan suatu paragraf yang dinyatakan oleh kesatuan kalimat-kalimatnya dalam mendukung satu gagasan pokok.
Kepaduan isi ditandai pula oleh hubungan kalimat yang satu dengan yang lainnya yang berdasarkan penalaran atau kelogisan.
Perhatikan contoh:
Pak Amat mengidap kanker paru-paru. Oleh sebab itu, ia banyak merokok.
Contoh kalimat itu menyatakan hubungan sebab-akibat. Namun, hubungan tersebut tidak logis. Ketidaklogisan tersebut terletak pada penggunaan konjungsi oleh sebab itu, yang berarti kanker merupakan penyebab seseorang banyak merokok. Padahal, justru sebaliknya, banyak merokok dapat menyebabkan kanker.
b. Kepaduan Bentuk
Perhatikan paragraf berikut!
Bingung. Begitulah yang biasa terjadi pada tamatan SMA. Mau ke mana mereka setelah itu: kuliah atau kerja? Sementara itu, ancaman menganggur begitu menakutkan. Menganggur memang tidak enak: bengong tidak ada yang bisa dikerjakan dan menghasilkan sesuatu.
Paragraf tersebut memiliki keeratan hubungan antarkalimat-kalimatnya karena diikat oleh kehadiran kata-kata tertentu.
Ada beberapa bentuk kata yang menyebabkan paragraf tersebut memiliki keeratan hubungan.
1) Pengulangan kata, yakni begitu, menganggur, kerja
2) Penggunaan kata tunjuk, yakni itu, begitu.
3) Penggunaan kata ganti, yakni mereka.
4) Penggunaan kata penghubung, yakni sementara itu.
Selain itu, ada konjungsi lainnya yang dapat menghubungkan antarkalimat satu dengan kalimat lainnya, yaitu:
1) Penggunaan konjungsi, misalnya
a. Biarpun begitu atau namun untuk menyatakan hubungan pertentangan dengan kalimat sebelumnya.
b. Sesudah itu atau kemudian untuk menyatakan hubungan kelanjutan dari peristiwa sebelumnya.
c. selain itu untuk menyatakan hal lain di luar yang telah dinyatakan sebelumnya
d. sesungguhnya untuk menyatakan kebalikan dari yang telah dinyatakan sebelumnya
2) Pengulangan kata atau frasa
a. Anak-anak biasanya mudah terkena ETS. Hal ini terjadi karena pada anak-anak saluran pernapasan mereka lebih kecil dan bernapas lebih cepat daripada orang dewasa.
b. Minyak bumi adalah sumber energi yang tidak terbarukan. Artinya, minyak bumi yang telah dipakai tidak dapat didaur ulang.
3) Pemakaian kata ganti atau kata yang sama maknanya
a. Putri penyair kenamaan itu sudah tumbuh dewasa. Gadis itu sekarang duduk di SMA.
b. Pagi-pagi Bu Santi telah berada di sekolah. Bu guru muda itu memang patut untuk dijadikan contoh para siswanya.
Mengevaluasi informasi dalam teks negosiasi berbentuk dialog secara akurat,kritis,dan reflektif.
PENGERTIAN TEKS NEGOSIASI
Menurut kamus besar bahasa indonesia NEGOSIASI adalah proses tawar menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak lain.
CIRI TEKS NEGOSIASI
1.Bertujuan menentukan solusi
2.Menghasilkan kesepakatan
3.Menghasilkan penyelesaian yang menguntungkan kedua belah pihak.
4.Memprioritaskan kepentingan bersama.
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN NEGOSIASI
a. bersedia kompromi menerima keinginan pihak lain.
b.semua pihak tidak dirugikan.
c.alasan disampaikan secara logis,jelas,tepat dan sesuai fakta.
d.hasil kesepakatan dapat dilakukan secara langsung.
Mengevaluasi informasi dalam teks negosiasi berbentuk dialog secara akurat,kritis,dan reflektif.
PENGERTIAN TEKS NEGOSIASI
Menurut kamus besar bahasa indonesia NEGOSIASI adalah proses tawar menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak lain.
CIRI TEKS NEGOSIASI
1.Bertujuan menentukan solusi
2.Menghasilkan kesepakatan
3.Menghasilkan penyelesaian yang menguntungkan kedua belah pihak.
4.Memprioritaskan kepentingan bersama.
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN NEGOSIASI
a. bersedia kompromi menerima keinginan pihak lain.
b.semua pihak tidak dirugikan.
c.alasan disampaikan secara logis,jelas,tepat dan sesuai fakta.
d.hasil kesepakatan dapat dilakukan secara langsung.
1.Siswa dapae mengevaluasi informasi dalam sebuah artikel.
2.Siswa dapat membaca artikel pada surat kabar dan menulis fakta opini yang ada dalam artikel.
3.Siswa dapat menyusun opini dalam bentuk artikel.
A.Mengevaluasi informasi dalam artikel
A. Fakta dan Opini
Fakta adalah hal atau keadaan peristiwa yang merupakan kenyataan sesuatu yang benarbenar terjadi. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dalam bahasa Indonesia, fakta adalah pernyataan yang tak terbantahkan kebenarannya. Pernyataan itu berupa kalimat yang ditulis berdasarkan kenyataan, peristiwa, atau keadaan yang benar-benar terjadi secara objektif. Objektif berarti dapat ditangkap oleh indra dan mengandung kepastian.
Fakta biasanya dapat menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, atau berapa.
Tulisan opini menuntut perhatian pada hubungan logis. Hal ini menunjukkan bahwa susunan tulisan seperti itu sedikit lebih rumit dari pada bentuk-bentuk lain yang diperbincangkan.
Opini adalah pendapat, pikiran, atau pendirian seseorang terhadap sesuatu.
Sebelum menyusun artikel opini sesuai fakta, kalian perlu ketahui dulu bahwa fakta dan opini saling menunjang dan berkaitan. Antara keduanya harus terpadu, baik terpadu isinya, maupun terpadu bentuknya.
a. Kepaduan Isi
Kepaduan isi atau koheren adalah kekompakkan suatu paragraf yang dinyatakan oleh kesatuan kalimat-kalimatnya dalam mendukung satu gagasan pokok.
Kepaduan isi ditandai pula oleh hubungan kalimat yang satu dengan yang lainnya yang berdasarkan penalaran atau kelogisan.
Perhatikan contoh:
Pak Amat mengidap kanker paru-paru. Oleh sebab itu, ia banyak merokok.
Contoh kalimat itu menyatakan hubungan sebab-akibat. Namun, hubungan tersebut tidak logis. Ketidaklogisan tersebut terletak pada penggunaan konjungsi oleh sebab itu, yang berarti kanker merupakan penyebab seseorang banyak merokok. Padahal, justru sebaliknya, banyak merokok dapat menyebabkan kanker.
b. Kepaduan Bentuk
Perhatikan paragraf berikut!
Bingung. Begitulah yang biasa terjadi pada tamatan SMA. Mau ke mana mereka setelah itu: kuliah atau kerja? Sementara itu, ancaman menganggur begitu menakutkan. Menganggur memang tidak enak: bengong tidak ada yang bisa dikerjakan dan menghasilkan sesuatu.
Paragraf tersebut memiliki keeratan hubungan antarkalimat-kalimatnya karena diikat oleh kehadiran kata-kata tertentu.
Ada beberapa bentuk kata yang menyebabkan paragraf tersebut memiliki keeratan hubungan.
1) Pengulangan kata, yakni begitu, menganggur, kerja
2) Penggunaan kata tunjuk, yakni itu, begitu.
3) Penggunaan kata ganti, yakni mereka.
4) Penggunaan kata penghubung, yakni sementara itu.
Selain itu, ada konjungsi lainnya yang dapat menghubungkan antarkalimat satu dengan kalimat lainnya, yaitu:
1) Penggunaan konjungsi, misalnya
a. Biarpun begitu atau namun untuk menyatakan hubungan pertentangan dengan kalimat sebelumnya.
b. Sesudah itu atau kemudian untuk menyatakan hubungan kelanjutan dari peristiwa sebelumnya.
c. selain itu untuk menyatakan hal lain di luar yang telah dinyatakan sebelumnya
d. sesungguhnya untuk menyatakan kebalikan dari yang telah dinyatakan sebelumnya
2) Pengulangan kata atau frasa
a. Anak-anak biasanya mudah terkena ETS. Hal ini terjadi karena pada anak-anak saluran pernapasan mereka lebih kecil dan bernapas lebih cepat daripada orang dewasa.
b. Minyak bumi adalah sumber energi yang tidak terbarukan. Artinya, minyak bumi yang telah dipakai tidak dapat didaur ulang.
3) Pemakaian kata ganti atau kata yang sama maknanya
a. Putri penyair kenamaan itu sudah tumbuh dewasa. Gadis itu sekarang duduk di SMA.
b. Pagi-pagi Bu Santi telah berada di sekolah. Bu guru muda itu memang patut untuk dijadikan contoh para siswanya.
Mengevaluasi informasi dalam teks negosiasi berbentuk dialog secara akurat,kritis,dan reflektif.
PENGERTIAN TEKS NEGOSIASI
Menurut kamus besar bahasa indonesia NEGOSIASI adalah proses tawar menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak lain.
CIRI TEKS NEGOSIASI
1.Bertujuan menentukan solusi
2.Menghasilkan kesepakatan
3.Menghasilkan penyelesaian yang menguntungkan kedua belah pihak.
4.Memprioritaskan kepentingan bersama.
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN NEGOSIASI
a. bersedia kompromi menerima keinginan pihak lain.
b.semua pihak tidak dirugikan.
c.alasan disampaikan secara logis,jelas,tepat dan sesuai fakta.
d.hasil kesepakatan dapat dilakukan secara langsung.
1.Siswa dapae mengevaluasi informasi dalam sebuah artikel.
2.Siswa dapat membaca artikel pada surat kabar dan menulis fakta opini yang ada dalam artikel.
3.Siswa dapat menyusun opini dalam bentuk artikel.
A.Mengevaluasi informasi dalam artikel
A. Fakta dan Opini
Fakta adalah hal atau keadaan peristiwa yang merupakan kenyataan sesuatu yang benarbenar terjadi. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dalam bahasa Indonesia, fakta adalah pernyataan yang tak terbantahkan kebenarannya. Pernyataan itu berupa kalimat yang ditulis berdasarkan kenyataan, peristiwa, atau keadaan yang benar-benar terjadi secara objektif. Objektif berarti dapat ditangkap oleh indra dan mengandung kepastian.
Fakta biasanya dapat menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, atau berapa.
Tulisan opini menuntut perhatian pada hubungan logis. Hal ini menunjukkan bahwa susunan tulisan seperti itu sedikit lebih rumit dari pada bentuk-bentuk lain yang diperbincangkan.
Opini adalah pendapat, pikiran, atau pendirian seseorang terhadap sesuatu.
Sebelum menyusun artikel opini sesuai fakta, kalian perlu ketahui dulu bahwa fakta dan opini saling menunjang dan berkaitan. Antara keduanya harus terpadu, baik terpadu isinya, maupun terpadu bentuknya.
a. Kepaduan Isi
Kepaduan isi atau koheren adalah kekompakkan suatu paragraf yang dinyatakan oleh kesatuan kalimat-kalimatnya dalam mendukung satu gagasan pokok.
Kepaduan isi ditandai pula oleh hubungan kalimat yang satu dengan yang lainnya yang berdasarkan penalaran atau kelogisan.
Perhatikan contoh:
Pak Amat mengidap kanker paru-paru. Oleh sebab itu, ia banyak merokok.
Contoh kalimat itu menyatakan hubungan sebab-akibat. Namun, hubungan tersebut tidak logis. Ketidaklogisan tersebut terletak pada penggunaan konjungsi oleh sebab itu, yang berarti kanker merupakan penyebab seseorang banyak merokok. Padahal, justru sebaliknya, banyak merokok dapat menyebabkan kanker.
b. Kepaduan Bentuk
Perhatikan paragraf berikut!
Bingung. Begitulah yang biasa terjadi pada tamatan SMA. Mau ke mana mereka setelah itu: kuliah atau kerja? Sementara itu, ancaman menganggur begitu menakutkan. Menganggur memang tidak enak: bengong tidak ada yang bisa dikerjakan dan menghasilkan sesuatu.
Paragraf tersebut memiliki keeratan hubungan antarkalimat-kalimatnya karena diikat oleh kehadiran kata-kata tertentu.
Ada beberapa bentuk kata yang menyebabkan paragraf tersebut memiliki keeratan hubungan.
1) Pengulangan kata, yakni begitu, menganggur, kerja
2) Penggunaan kata tunjuk, yakni itu, begitu.
3) Penggunaan kata ganti, yakni mereka.
4) Penggunaan kata penghubung, yakni sementara itu.
Selain itu, ada konjungsi lainnya yang dapat menghubungkan antarkalimat satu dengan kalimat lainnya, yaitu:
1) Penggunaan konjungsi, misalnya
a. Biarpun begitu atau namun untuk menyatakan hubungan pertentangan dengan kalimat sebelumnya.
b. Sesudah itu atau kemudian untuk menyatakan hubungan kelanjutan dari peristiwa sebelumnya.
c. selain itu untuk menyatakan hal lain di luar yang telah dinyatakan sebelumnya
d. sesungguhnya untuk menyatakan kebalikan dari yang telah dinyatakan sebelumnya
2) Pengulangan kata atau frasa
a. Anak-anak biasanya mudah terkena ETS. Hal ini terjadi karena pada anak-anak saluran pernapasan mereka lebih kecil dan bernapas lebih cepat daripada orang dewasa.
b. Minyak bumi adalah sumber energi yang tidak terbarukan. Artinya, minyak bumi yang telah dipakai tidak dapat didaur ulang.
3) Pemakaian kata ganti atau kata yang sama maknanya
a. Putri penyair kenamaan itu sudah tumbuh dewasa. Gadis itu sekarang duduk di SMA.
b. Pagi-pagi Bu Santi telah berada di sekolah. Bu guru muda itu memang patut untuk dijadikan contoh para siswanya.
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan,konteks sosial,akademis,dan dunia kerja.
Peserta didik mampu memahami,mengolah,menginterpretasi,dan mengevaluasi informasi dari berbagai tipe teks tentang topik yang beragam.
Peserta didik mampu menyintesis gagasan dan pendapat dari berbagai sumber.
Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi dan debat.
Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk menyampaikan pendapat dan mempresentasikan serta menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara kritis dan etis.
B.TUJUAN PEMBELAJARAN
1.Peserta didik mampu mengevaluasi gagasan dan pesan yang disampaikan dalam teks monolog lawakan tunggal secara kritis dan reflektif.
2.Peserta didik mampu menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati,peduli,empati atau pendapat prp/kontra dari teks pisul yang di pirsa.
3.Peserta didik mampu menulis teks anekdot dengan informasi yang akurat dan merujuk pada sumber informasiyang valid dalam bentukmedia kreatif.
4.Peserta didik mampu menampilkan lawakan tunggal sebagai sarana menyampaikan kritik terhadap fenomena yang terjadi dalam berbicara maupun bersikap.
C.MATERI DAN PEMBAHASAN
Pengertian Teks Anekdot
Teks anekdot adalah suatu bentuk tulisan naratif yang menggambarkan suatu kejadian atau insiden tertentu dengan gaya ringan dan menghibur. Biasanya, teks anekdot terdiri dari beberapa paragraf pendek yang mengisahkan suatu peristiwa nyata atau fiktif, tetapi diceritakan dengan sudut pandang yang humoris atau menarik.
Ciri-Ciri Teks Anekdot
Ringkas dan Padat
Teks anekdot umumnya singkat dan padat. Cerita yang disajikan tidak berlarut-larut, tetapi tetap mampu mengandung pesan yang ingin disampaikan.
Menghibur
Salah satu tujuan utama teks anekdot adalah menghibur pembaca. Cerita yang lucu atau menarik diharapkan dapat membuat pembaca tersenyum atau tertawa.
Mengandung Makna atau Pesan
Meskipun bercerita dengan gaya ringan, teks anekdot sering kali mengandung makna atau pesan yang dapat diambil oleh pembaca.
Memiliki Konflik dan Penyelesaian
Seperti narasi pada umumnya, teks anekdot juga memiliki konflik atau masalah yang dihadapi oleh karakter dalam cerita, serta penyelesaian yang memunculkan rasa puas atau tawa.
Menggunakan Gaya Bahasa Khas
Gaya bahasa dalam teks anekdot cenderung santai dan informal. Penggunaan humor, perumpamaan, atau bahkan bahasa gaul dapat memberikan warna tersendiri pada cerita.
Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot
Menurut Pardiyono (2007), teks anekdot umumnya menggunakan kalimat deklaratif dan pernyataan kausal pada bagian abstrak. Penulisan anekdot haruslah memperhatikan kaidah penulisannya. Berikut merupakan kaidah penulisan anekdot.
Menggunakan pertanyaan retorika atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, seperti “apakah kamu tahu?”
Menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, berjalan, dan sebagainya.
Disajikan dalam bahasa yang lucu.
Berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel.
Terdapat sindiran.
Menggunakan konjungsi waktu, seperti kemudian, setelah itu, dan lalu.
Menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.
Mengandung kebenaran tertentu
Menggunakan kalimat perintah dan menggunakan kalimat seru.
Kemudian, kaidah penulisan teks anekdot menurut Tim Kemendikbud (2013: 111) yaitu disajikan dalam Bahasa yang lucu dan berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel atau konyol bagi partisipan yang mengalaminya. Perasaan jengkel tersebut merupakan krisis yang ditanggapi dengan reaksi dari pertentangan antara nyaman dan tidak nyaman, tercapai dan gagal, serta puas dan frustasi.
COntoh Teks Anekdot
Suatu hari di kantor, Boss sedang membicarakan rencana besar dengan dua bawahannya, Alex dan Bella. Bos berkata, “Kita perlu kreativitas yang luar biasa untuk proyek ini.” Lalu Alex berkomentar, “Bos, saya punya ide brilian! Bagaimana kalau kita rapat di kolam renang?” Bos dan Bella terlihat terkejut. Alex tersenyum lebar, “Ingat kata-kata Anda, Bos, kita butuh kreativitas yang luar biasa, dan saya merasa ide ini benar-benar segar!”*
Manfaat Teks Anekdot
Teks anekdot memiliki manfaat yang tidak hanya sebatas menghibur pembaca, tetapi juga dapat menyampaikan pesan atau makna dengan cara yang ringan dan mudah dicerna. Cerita-cerita dalam teks anekdot seringkali membuat pembaca berpikir, tertawa, dan merenungkan aspek-aspek kehidupan yang bisa jadi sering terlupakan.
D.MEDIA PEMBELAJARAN
Laptop
LCD
Gawai
Papan Tulis
Buku Teks
E.MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran yang digunakan Discovery Learning.
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan,konteks sosial,akademis,dan dunia kerja.
Peserta didik mampu memahami,mengolah,menginterpretasi,dan mengevaluasi informasi dari berbagai tipe teks tentang topik yang beragam.
Peserta didik mampu menyintesis gagasan dan pendapat dari berbagai sumber.
Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi dan debat.
Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk menyampaikan pendapat dan mempresentasikan serta menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara kritis dan etis.
B.TUJUAN PEMBELAJARAN
1.Peserta didik mampu mengevaluasi gagasan dan pesan yang disampaikan dalam teks monolog lawakan tunggal secara kritis dan reflektif.
2.Peserta didik mampu menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati,peduli,empati atau pendapat prp/kontra dari teks pisul yang di pirsa.
3.Peserta didik mampu menulis teks anekdot dengan informasi yang akurat dan merujuk pada sumber informasiyang valid dalam bentukmedia kreatif.
4.Peserta didik mampu menampilkan lawakan tunggal sebagai sarana menyampaikan kritik terhadap fenomena yang terjadi dalam berbicara maupun bersikap.
C.MATERI DAN PEMBAHASAN
Pengertian Teks Anekdot
Teks anekdot adalah suatu bentuk tulisan naratif yang menggambarkan suatu kejadian atau insiden tertentu dengan gaya ringan dan menghibur. Biasanya, teks anekdot terdiri dari beberapa paragraf pendek yang mengisahkan suatu peristiwa nyata atau fiktif, tetapi diceritakan dengan sudut pandang yang humoris atau menarik.
Ciri-Ciri Teks Anekdot
Ringkas dan Padat
Teks anekdot umumnya singkat dan padat. Cerita yang disajikan tidak berlarut-larut, tetapi tetap mampu mengandung pesan yang ingin disampaikan.
Menghibur
Salah satu tujuan utama teks anekdot adalah menghibur pembaca. Cerita yang lucu atau menarik diharapkan dapat membuat pembaca tersenyum atau tertawa.
Mengandung Makna atau Pesan
Meskipun bercerita dengan gaya ringan, teks anekdot sering kali mengandung makna atau pesan yang dapat diambil oleh pembaca.
Memiliki Konflik dan Penyelesaian
Seperti narasi pada umumnya, teks anekdot juga memiliki konflik atau masalah yang dihadapi oleh karakter dalam cerita, serta penyelesaian yang memunculkan rasa puas atau tawa.
Menggunakan Gaya Bahasa Khas
Gaya bahasa dalam teks anekdot cenderung santai dan informal. Penggunaan humor, perumpamaan, atau bahkan bahasa gaul dapat memberikan warna tersendiri pada cerita.
Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot
Menurut Pardiyono (2007), teks anekdot umumnya menggunakan kalimat deklaratif dan pernyataan kausal pada bagian abstrak. Penulisan anekdot haruslah memperhatikan kaidah penulisannya. Berikut merupakan kaidah penulisan anekdot.
Menggunakan pertanyaan retorika atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, seperti “apakah kamu tahu?”
Menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, berjalan, dan sebagainya.
Disajikan dalam bahasa yang lucu.
Berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel.
Terdapat sindiran.
Menggunakan konjungsi waktu, seperti kemudian, setelah itu, dan lalu.
Menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.
Mengandung kebenaran tertentu
Menggunakan kalimat perintah dan menggunakan kalimat seru.
Kemudian, kaidah penulisan teks anekdot menurut Tim Kemendikbud (2013: 111) yaitu disajikan dalam Bahasa yang lucu dan berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel atau konyol bagi partisipan yang mengalaminya. Perasaan jengkel tersebut merupakan krisis yang ditanggapi dengan reaksi dari pertentangan antara nyaman dan tidak nyaman, tercapai dan gagal, serta puas dan frustasi.
COntoh Teks Anekdot
Suatu hari di kantor, Boss sedang membicarakan rencana besar dengan dua bawahannya, Alex dan Bella. Bos berkata, “Kita perlu kreativitas yang luar biasa untuk proyek ini.” Lalu Alex berkomentar, “Bos, saya punya ide brilian! Bagaimana kalau kita rapat di kolam renang?” Bos dan Bella terlihat terkejut. Alex tersenyum lebar, “Ingat kata-kata Anda, Bos, kita butuh kreativitas yang luar biasa, dan saya merasa ide ini benar-benar segar!”*
Manfaat Teks Anekdot
Teks anekdot memiliki manfaat yang tidak hanya sebatas menghibur pembaca, tetapi juga dapat menyampaikan pesan atau makna dengan cara yang ringan dan mudah dicerna. Cerita-cerita dalam teks anekdot seringkali membuat pembaca berpikir, tertawa, dan merenungkan aspek-aspek kehidupan yang bisa jadi sering terlupakan.
D.MEDIA PEMBELAJARAN
Laptop
LCD
Gawai
Papan Tulis
Buku Teks
E.MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran yang digunakan Discovery Learning.
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan,konteks sosial,akademis,dan dunia kerja.
Peserta didik mampu memahami,mengolah,menginterpretasi,dan mengevaluasi informasi dari berbagai tipe teks tentang topik yang beragam.
Peserta didik mampu menyintesis gagasan dan pendapat dari berbagai sumber.
Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi dan debat.
Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk menyampaikan pendapat dan mempresentasikan serta menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara kritis dan etis.
B.TUJUAN PEMBELAJARAN
1.Peserta didik mampu mengevaluasi gagasan dan pesan yang disampaikan dalam teks monolog lawakan tunggal secara kritis dan reflektif.
2.Peserta didik mampu menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati,peduli,empati atau pendapat prp/kontra dari teks pisul yang di pirsa.
3.Peserta didik mampu menulis teks anekdot dengan informasi yang akurat dan merujuk pada sumber informasiyang valid dalam bentukmedia kreatif.
4.Peserta didik mampu menampilkan lawakan tunggal sebagai sarana menyampaikan kritik terhadap fenomena yang terjadi dalam berbicara maupun bersikap.
C.MATERI DAN PEMBAHASAN
Pengertian Teks Anekdot
Teks anekdot adalah suatu bentuk tulisan naratif yang menggambarkan suatu kejadian atau insiden tertentu dengan gaya ringan dan menghibur. Biasanya, teks anekdot terdiri dari beberapa paragraf pendek yang mengisahkan suatu peristiwa nyata atau fiktif, tetapi diceritakan dengan sudut pandang yang humoris atau menarik.
Ciri-Ciri Teks Anekdot
Ringkas dan Padat
Teks anekdot umumnya singkat dan padat. Cerita yang disajikan tidak berlarut-larut, tetapi tetap mampu mengandung pesan yang ingin disampaikan.
Menghibur
Salah satu tujuan utama teks anekdot adalah menghibur pembaca. Cerita yang lucu atau menarik diharapkan dapat membuat pembaca tersenyum atau tertawa.
Mengandung Makna atau Pesan
Meskipun bercerita dengan gaya ringan, teks anekdot sering kali mengandung makna atau pesan yang dapat diambil oleh pembaca.
Memiliki Konflik dan Penyelesaian
Seperti narasi pada umumnya, teks anekdot juga memiliki konflik atau masalah yang dihadapi oleh karakter dalam cerita, serta penyelesaian yang memunculkan rasa puas atau tawa.
Menggunakan Gaya Bahasa Khas
Gaya bahasa dalam teks anekdot cenderung santai dan informal. Penggunaan humor, perumpamaan, atau bahkan bahasa gaul dapat memberikan warna tersendiri pada cerita.
Contoh Teks Anekdot
Suatu hari di kantor, Boss sedang membicarakan rencana besar dengan dua bawahannya, Alex dan Bella. Bos berkata, “Kita perlu kreativitas yang luar biasa untuk proyek ini.” Lalu Alex berkomentar, “Bos, saya punya ide brilian! Bagaimana kalau kita rapat di kolam renang?” Bos dan Bella terlihat terkejut. Alex tersenyum lebar, “Ingat kata-kata Anda, Bos, kita butuh kreativitas yang luar biasa, dan saya merasa ide ini benar-benar segar!”*
Manfaat Teks Anekdot
Teks anekdot memiliki manfaat yang tidak hanya sebatas menghibur pembaca, tetapi juga dapat menyampaikan pesan atau makna dengan cara yang ringan dan mudah dicerna. Cerita-cerita dalam teks anekdot seringkali membuat pembaca berpikir, tertawa, dan merenungkan aspek-aspek kehidupan yang bisa jadi sering terlupakan.
D.MEDIA PEMBELAJARAN
Laptop
LCD
Gawai
Papan Tulis
Buku Teks
E.MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran yang digunakan Discovery Learning.